
Salah warga, Toto (40) mengatakan, itu dilakukan agar pengguna jalan berhati-hati saat melintas menyusul di titik itu berlubang sejak dua hari yang lalu. Dijelaskannya kondisi brug yang sudah tua kemungkinan menjadi penyebab utama jalan tersebut berlubang. Bagian bawah jalan merupakan gorong-gorong, sedangkan jembatan kecil tersebut terbuat dari batu bata. Lantaran sering dilewati kendaraan maka gorong-gorong akhirnya ambles. “Jalan ini merupakan jalur cepat, sehingga sangat berbahanya apabila tidak diberi tanda, maka oleh warga jalan ditutup sebagian,” tuturnya kepada Ekspres, Kamis (7/5/2015).
Kerusakan jalan itu membuat kendaraan roda empat harus melintas dengan menepi. Akibatnya pagar jembatan di lokasi ikut roboh. Sementara bagian tepi jalan tampak rusak dan becek. Padahal dibagian bawah lubang tersebut mengalir air irigasi, yang dapat berpotensi menambah kerusakan. “Sejak pertama kali berlubang dari Dinas DPU langsung mensurvey dan memberi spanduk bertuliskan peringatan agar pengendara hati-hati,” jelasnya.
Sementara salah satu sopir truk pasir yang mengaku bernama Suripto (31) mengaku, lebih baik mengambil jalan memutar dari pada harus melintas dengan cara menepi. Pasalnya bagian barat jalan, pagar brugnya sudah ambruk. Dengan begitu maka bagian tepi jalan berbatasan langsung dengan saluran irigasi. Dikhawatirkan kalau nekat melintas dengan truk bermuatan berat akan maka truk dapat terperosok dan slip. “Ya lihat saja sendiri bagaimana kondisinya. Kita lebih memilih jalan aman,” tuturnya singkat.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam hal ini tentunya DPU segara melakukan perbaikan. Pasalnya jika tidak segera diperbaiki jalan tersebut berpotensi mengalami kerusakan yang lebih besar. Alasannya bagian bawah lobang itu adalah gorong-gorong saluran irigasi. Air yang mengalir dibwah lobang akan mengakibatkan erosi di sekeliling lobang, sehingga lobang dipastikan akan terus membesar. "Untuk keamanan para pengguna jalan, lobang ini harus segera ditambal” ucapnya. (mam)
Kerusakan jalan itu membuat kendaraan roda empat harus melintas dengan menepi. Akibatnya pagar jembatan di lokasi ikut roboh. Sementara bagian tepi jalan tampak rusak dan becek. Padahal dibagian bawah lubang tersebut mengalir air irigasi, yang dapat berpotensi menambah kerusakan. “Sejak pertama kali berlubang dari Dinas DPU langsung mensurvey dan memberi spanduk bertuliskan peringatan agar pengendara hati-hati,” jelasnya.
Sementara salah satu sopir truk pasir yang mengaku bernama Suripto (31) mengaku, lebih baik mengambil jalan memutar dari pada harus melintas dengan cara menepi. Pasalnya bagian barat jalan, pagar brugnya sudah ambruk. Dengan begitu maka bagian tepi jalan berbatasan langsung dengan saluran irigasi. Dikhawatirkan kalau nekat melintas dengan truk bermuatan berat akan maka truk dapat terperosok dan slip. “Ya lihat saja sendiri bagaimana kondisinya. Kita lebih memilih jalan aman,” tuturnya singkat.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam hal ini tentunya DPU segara melakukan perbaikan. Pasalnya jika tidak segera diperbaiki jalan tersebut berpotensi mengalami kerusakan yang lebih besar. Alasannya bagian bawah lobang itu adalah gorong-gorong saluran irigasi. Air yang mengalir dibwah lobang akan mengakibatkan erosi di sekeliling lobang, sehingga lobang dipastikan akan terus membesar. "Untuk keamanan para pengguna jalan, lobang ini harus segera ditambal” ucapnya. (mam)
Berita Terbaru :
- Wakil Gubernur Jateng Hadiri Peresmian Renovasi Masjid Baitul Khasan
- "Zahir Mania" dan "Anza Mania" Padati Lapangan Jatimulyo
- Kasus Stunting Kebumen Tertinggi di Gemeksekti
- Sejumlah ASN Struktural Emban Tugas Baru di Jabatan Fungsional
- DBD Merebak di Adimulyo, Warga Diminta Waspada
- Awali Tugas, Dandim Kebumen Bertemu Ulama
- HD Sriyanto Buka Suara Terkait Alasan Mundur dari Jabatan Ketum KONI Kebumen