• Berita Terkini

    Selasa, 16 Mei 2023

    37 Warga Giripurno Terserang Bakteri Ecoli


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sebanyak 37 Warga Desa Giripurno Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen terdeksi terkena bakteri Ecoli.  Penyakit yang disebabkan karena bakteri yang terkandung dalam air ini membuat warga mengalami gejala diare mual dan muntah


    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen dr Iwan Danardono menyampaikan, bakteri E Coli menyerang diketahui terjadi sejak bulan puasa lalu atau sekitar akhir bulan Maret 2023.


    "Pertama kali diketahui pada pasien balita, kemudian tim Dinkes Kebumen memeriksa sampel air di wilayah sekitar ternyata mengandung bakteri E Coli,” kata  didampingi Kepala Puskesmas Karanganyar dr H Agus Sapariyanto, Selasa (16/5/2023)


    Dari hasil pengecekan di lapangan, beberapa sumber air di wilayah Desa Giripurno terdeteksi mengandung bakteri E Coli. Petugas kesehatan dan laboratorium, bersama dinas dan pemdes setempat terus berupaya mencari sebab dan asal bakteri e coli yang banyak menginfeksi masyarakat.


    Pengambilan sampel air terus dilakukan untuk uji coba pemeriksaan sekaligus diteliti penyebab penyebaran bakteri e coli ini. Kasus ini lantas mendapat perhatian khusus Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto. Bupati menyempatkan diri meninjau langsung dan mencari sebab penyebaran bakteri e coli ini.


    Dalam kunjungannya ke Kantor Desa Giripurno, Bupati mengatakan, pelayanan dan pemantauan kesehatan sejak deteksi dini bakteri e coli ini sudah dilakukan. Bahkan pihaknya dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas sudah menerjunkan tim Epidemiologi untuk mengecek di lapangan hingga pendampingan kepada pasien yang terserang bakteri e coli.


    Dari hasilnya faktor penyebaran utama bakteri e coli ini dimungkinkan melalui sarana air. Beberapa sumber air yang diduga mengandung bakteri e coli langsung mendapatkan penanganan khusus dengan memberikan serbuk kaporit.


    “Desa Giripurno ini dataran tinggi, masyarakat disini mendapatkan kebutuhan air bersih sangat susah, sampai hari ini ada 37 kasus alhamdulillah bisa ditangani dengan baik dan sudah sembuh,” katanya.

    Bupati menjelaskan, pihaknya sudah dapat mengidentifikasi sumber air yang mengandung bakteri e coli. Ada 4 sumber air yang disinyalir mengandung bakteri e coli cukup tinggi hingga nilai 8 per milimeter air. Diantaranya sumber air murni dan beberapa dugaan sumber air sumur bor.


    “Kita sudah identifikasi ada 4 sumber mata air yang diduga mengandung bakteri e coli, hari ini kita lakukan penanganan dengan pemberian kaporit, tentu penggunaan kaporit ini sedikit ada bau tapi insya allah sehat,” kata Bupati didampingi Camat Karanganyar Suis Idawati.

    Bupati menambahkan, pihaknya meminta kepada kepala desa dan masyarakat untuk tidak menggunakan sumber mata air alami yang terpapar bakteri e coli terlebih dahulu. Pemkab kebumen akan melakukan pendampingan dengan pembenahan sumber mata air dan beberapa tempat yang disinyalir menjadi penyebab penyebaran bakteri e coli.


    “Kita lakukan pendampingan, Dinkes susah bergerak, mendampingi para pasien meski sedikit terlambat sterilisasi, nanti dari ada pembenahan sumber mata air dijernihkan,” ujarnya.


    Tak hanya itu, Bupati menghimbau kepada masyarakat untuk memulai membiasakan diri dengan gerakan hidup sehat PHBS.  “Kalau masak air harus direbus mendidih, setelah mendidih jangan langsung diangkat diamkan minimal 3 menit baru di entas,” kata Arif memberikan tips memasak air yang baik.


    Terpisah, Camat Karanganyar, Suis Idawati mengatakan pihaknya akan terus berupaya melakukan pendataan dan pengawalan kasus ini. Selain mendampingi sterilisasi sumber air, pihaknya bakal memastikan penggunaan air bersih masyarakat tercukupi. Selain itu, pihaknya akan terus memantau perkembangan pemeriksaan dan sterilisasi sumber air yang ada di Desa Giripurno.


    "Kita akan kawal terus dan melaporkan setiap perkembangan kepada Bupati, juga kita memastikan masyarakat disini karena dataran tinggi tidak kekurangan air bersih selama penanganan kasus ini," kata Suis, di sela-sela blusukan mengecek sumber mata air.

    Pada rapat penanganan kasus bakteri e coli ini, hadir Kepala Dinas PUPR Kebumen, Joni Hernawan, Kepala Dinas Kesehatan, BPBD Kebumen serta Forkompimcam, Babinsa dan Babinkamtibmas serta Pemdes setempat. (fur



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top