• Berita Terkini

    Senin, 05 Desember 2022

    Warga Murtirejo Kebumen Ditangkap Densus 88


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Seorang warga Desa Murtirejo Kecamatan Kebumen  Bd alias Haryadi alias Ramli alias Zidan, dilaporkan diamankan Densus 88. Penangkapan dilakukan dilakukan Kamis (1/12/2022) sekitar pukul tanggal 12.21 WIB usai warga berinisial Bd (49) itu menjalankan sholat Dzuhur


    Bd diketahui tinggal dan tercatat sebagai warga  Dukuh Karangtembok RT 1 RW 5 Desa Murtirejo, Kecamatan Kebumen


    Saat awak media mendatangi rumah Bd pada Jumat (2/12) pagi terlihat sepi dan tertutup rapat. Bengkel dan para tetangga juga tak terlihat berada di luar rumah.  Seorang warga yang gak mau disebut namanya mengatakan, Bd ditangkap pada Kamis (1/12/2022) siang kemarin, usai selesai sholat Dzuhur berjamaah di mushola.  

    "Selesai solat mas, tiba-tiba didekati beberapa orang berpakaian hitam langsung membawanya masuk ke sebuah mobil warna hitam," terang seorang warga yang enggan disebut namanya.

    Menurut warga setempat, usai ditangkap dan dimasukkan kedalam mobil Bd tak terlihat lagi kembali ke rumahnya.   "Bahkan warga awalnya tau kalau  bd (sebut nama,red) itu diculik mas, waktunya cepet banget masuk mobil langsung pergi tanpa kembali ke rumahnya," lanjut warga menceritakan.


    Sontak kejadian tersebut membuat geger warga Dukuh Karangtembok yang kemudian berhamburan keluar rumah. Bahkan, istri Bd yang mengetahui suaminya dibawa orang tak dikenal langsung syok dan menjerit.

    Terlihat di lokasi garis polisi dipasang dan petugas melakukan olah kejadian perkara. Polisi akhirnya memberitahukan pihak keluarga kalau Bd dibawa Densus 88 ke Solo. "Pak Kades dan polisi akhirnya memberitahukan pihak keluarga kalau tadi yang menangkap Bd adalah anggota Densus 88," ujar warga.  

    Sekitar Pukul 13.30 hingga 17.15 WIB tim Inafis dari Polres Kebumen melaksanakan olah TKP di rumah Bd. Dimata para tetangga dan warga sekitar Bd alias Haryadi alias Ramli alias Zidan dikenal warga sangat bersosialisasi dan mudah bergaul.


    Warga masyarakat juga tidak menduga, terduga pelaku berafiliasi dengan komplotan teroris. Pasalnya, pelaku dikenal sangat bermasyarakat dan pandai bergaul, serta tidak menutup diri ke tetangga sekitar.


    Dimata warga, B ini berprofesi sebagai tukang las. Dan sering mendapatkan pesanan untuk pembuatan mesin press untuk pabrik genteng. 

    Sebelum mendirikan bengkel las di depan rumahnya, Bd bekerja di Jakarta. Namun pada tahun 2004 dirinya memutuskan pulang kampung dan menetap di desa kelahirannya di Kebumen. Sebelum ditangkap tim Densus 88, Bd sehari-harinya bekerja membuat mesin pres genteng hidrolis di bengkel miliknya yang tepat berada didepan rumahnya. (Fur/*)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top