• Berita Terkini

    Rabu, 14 September 2022

    Ratusan Banser Wonosobo Datangi Mapolres Kebumen Minta Kasus Penganiayaan Diproses Tuntas


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Mencuatnya tindakan kekerasan yang dialami anggota Banser di Kecamatan Petanahan, Kebumen berbuntut. 


    Rabu (14/9/2022) sekitar pukul 23.00 WIB, ratusan anggota Banser dari Kabupaten Wonosobo  mendatangi Mapolres Kebumen. Mereka datang dengan puluhan kendaraan bermotor itu meminta Polisi mengusut perkara ini dengan tuntas


    Dari pantauan wartawan koran ini, ratusan anggota banser berseragam lengkapnya terlihat berkerumun di jalan Tentara Pelajar depan Polres Kebumen. Sembari berdiri didepan pintu gerbang Polres Kebumen mereka menyuarakan untuk menuntut 2 pelaku dari 8 diduga pengeroyokan anggota Banser di Kecamatan Petanahan ditangkap. Sementara itu, saat jni Polres Kebumen sudah menangkap 6 orang pelaku pengeroyokan.


    "Kami minta Polres Kebumen segera menangkap 2 pelaku lainnya," kata Aris salah satu anggota Banser asal Kabupaten Wonosobo.



    Disi lain, dari informasi yang didapat, ada ratusan anggota Banser yang hendak mendatangi Polres Kebumen, namun ratusan kendaraan yang diduga ditumpangi anggota Banser antar kabupaten yang hendak menuju Kabupaten Kebumen berhasil dicegat.


    "Katanya ada sekitar 50 kendaraan yang dari Wonosobo disuruh putar balik, juga ada yang dicegat dari arah Banyumas dan Purworejo, ini yang datang disini hanya yang berhasil lolos," kata Ama salah satu anggota Ansor Kabupaten Kebumen kepada wartawan di depan Polres Kebumen.


    Sementara itu, Eko (30) salah satu Banser asal Kabupaten Wonosobo mengatakan pihaknya menyayangkan tindakan kekerasan pengeroyokan di Petanahan.


    "Saya bergabung dengan banser selama 10 tahun baru ada kejadian seperti ini, sayang sayang padahal itu sedang bertugas lo. Dan sebagai Banser kita bertugas Lilahita'ala," ujarnya kepada wartawan Kebumen Ekspres di lokasi.


    Usai lama menunggu perundingan perwakilan Banser Kabupaten Kebumen   di dalam Polres Kebumen, akhirnya Ketua Banser Kabupaten Kebumen  Mashud keluar dan menyampaikan hasilnya.


    Dalam sambutannya, Mashud mengatakan bahwa ada pihak yang sengaja menggoreng isu dengan dugaan untuk memecah belah solidaritas Banser dengan menebar kabar hoax bahwa ada 8 pelaku dalam kejadian pengeroyokan. Pihaknya bersama Polres Kebumen sudah memastikan dan sudah menangkap bahwa pelaku pengeroyokan hanya 6 orang.


    "Terimakasih atas kehadiran teman-teman Wonosobo, yang sudah ikut mengawal kasus ini, bahwa proses ini sedang berjalan. Saya yakin polres siap dan profesional dalam menangani kasus ini, kita sampaikan informasi berkaitan dengan pelaku  ada yang mencoba  menghembuskan berita hoax memanfaatkan momen ini untuk memecahbelah kita, yang tadinya pelaku informasi sejumlah 8 orang ternyata 6,  pelaku sejumlah 8 ternyata setelah diopservasi ada 6 dan semua sudah ditangkap, informasi dua pelaku yang bekum ditangkap adalah hoax, sekali lagi informasi dua pelaku yang belum ketangkap adalah hoax, sekali sahabat-sahabat tetam menjaga Kamtibmas diwilayah masing-masing, sahabat-sahabat dari Wonosobo lebih profesional menghadapi papun, tetap satu komando jiwa korsa kita bangun, kita pecahakan hukum ini pada pihak yang berwajib,” ujarnya.


    Sementara itu, diantara Banser yang hadir juga meminta pelaku untuk membuat surat permintaan maaf berbentuk video.  Mashud menanggapi hal itu bahwa video permintaan maaf sudah dibuat.


    "Sudah ada, kita kirimkan ke Ndan Cab," ujarnya Mashud. 


    Usai menyampaikan tuntutan, ratusan anggota Banser asal Kabupaten Wonosobo  itu membubarkan diri Kamis (14/9)  sekitar  pukul 00.00 WIB 

    Sementara itu, Wakapolres Kebumen, Kompol Bakti Kautsar Ali SSos SIK MH, saat dikonfirmasi awak media usai kejadian mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan resmi terkait kejadian ini.


    "Besok saja, Pak Kapolres akan menyampaikan via Konferensi Pers," ujar Kompol Bakti didampingi Kasat Reskrim Polres Kebumen AKP Kadek Pande Apridya Wibisana SIK, MH di halaman Mapolres. 


    Sebelumnya, seperti diberitakan Salah satu Anggota Banser di Petanahan, Muhadi, dikeroyok saat bertugas mengatur lalul intas di Acara Pawai Taaruf Khotmil Quran di Masjid Ainul Yakin Desa Karanggadung Petanahan, Senin (12/9/2022). Buntut pengeroyokan tersebut, ratusan Anggota Banser pun mendatangi Polsek Petanahan untuk menuntut keadilan. .(fur)


    Catatan Redaksi: Judul berita ini telah diubah sebagian pada Sabtu (17/9/2022) pukul 01.21 WIB


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top