• Berita Terkini

    Rabu, 19 Mei 2021

    Terserang Hama, Tambak Udang Gagal Panen


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Adanya tambak udang di Kebumen kini telah mencapai satu dasawarsa  atau satu dekade. Dimana dalam kurun waktu 10 tahun ini pasang surut terkait dengan hasil panen sudah menjadi bagian dalam dinamika bertambak udang.


    Namun demikian serangan hama paling parah dirasakan oleh para petambak akhir-akhir ini. Panen udang pun merosot drastis. Bagaimana tidak petambak yang biasa panen 2 ton, akibat serangan hama hanya menghasilkan 4 kwintal saja. Itu artinya petambak hanya panen 20 persen saja dari biasanya.


    Salah satu petambak udang Kebumen Junaidi Prasetyo SE menyampaikan banyak hal yang menjadi penyebab kegagalan. Mulai dari serangan hama hingga cuaca buruk. “Namun demikian sepanjang mengelola tambak ini yang paling parah,” tuturnya, Rabu (19/5/2021).


    Warga RT 1 RW 2 Desa Karangsari Kecamatan Kebumen itu menuturkan selain hasil panennya sedikit udangnya pun masih kecil-kecil. Padahal ukuran (size) udang sangat berpengaruh terhadap harga. Untuk size 50 (satu kilogram isi 50 ekor udang) menduduki harga yang paling mahal. “Untuk ukuran yang kecil, tidak masuk standar ekspor dan hanya untuk pasar lokal saja,” jelasnya.


    Disisi lain adanya hama, juga dikaitkan dengan lamanya waktu adanya tambak udang. Dimana di Kebumen sendiri tambak udang setidaknya sudah ada sejak 10 tahun lalu. Jika tidak dikelola dengan baik sangat memungkinkan munculnya berbagai macam hama penyakit.


    Di sisi lain untuk meningkatkan hasil tambak udang Pemkab Kebumen akan melaksanakan revitalisasi. Ini program “shrimp estate”. Dengan program tersebut bakal menjamin terciptanya ekosistem bisnis yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Selain itu penghasilan produktifitas udang juga akan meningkat. Dari 7 hingga 8 ton per hektar menjadi 30 ton perhektar.


    Untuk mewujudkan program itu Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Dr Ir Slamet Soebjakto berkunjung ke Kebumen. Kedatangan tersebut untuk melakukan identifikasi dan mempelajari kondisi potensi yang ada di Kebumen. 


    Dirjen Slamet menyampaikan kedepannya akan dibentuk kawasan industri perikanan khususnya di udang. Ini dengan dibuat shrimp estate dimana usaha tersebut mencakup semuanya yakni dari hulu hingga hilir. “Semua nanti dapat dilaksanakan disini. Mulai dari budidaya, pengolahan hingga ekspor,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top