• Berita Terkini

    Senin, 05 April 2021

    Artis Vicky Shu Hadir di Ponpes Al Kamal


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pondok Pesantren Al Kamal menggelar diskusi publik mengangkat tema "Peran Perempuan dalam Kepemimpinan, Literasi Digital dan Perlawanan Terhadap Kekerasan Seksual". 


    Dalam acara itu dihadirkan sejumlah artis papan atas Vicky Shu, presenter berita Metro TV Virgie Baker serta politikus perempuan sekaligus Ketua DPP Partai NasDem Bidang Perempuan dan Anak, Amelia Anggraini hadir sebagai pembicara dalam Diskusi Publik di Pondok Pesantren Al Kamal Desa Tambaksari, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, Minggu (4/4/2021).


    Diskusi publik yang diikuti oleh oleh para santri putri dan aktivis organisasi perempuan itu mengangkat tema “Peran Perempuan dalam Kepemimpinan, Literasi Digital dan Perlawanan Terhadap Kekerasan Seksual”. Hadir Wakil Bupati Kebumen Hj Ristawati Purwaningsih SST MM, Ketua Dewan Pembina Yayasan Nurul Ihsan Gombong yang menaungi Pondok Pesantren Al Kamal Ir H Mohammad Yahya Fuad SE dan Ketua Dewan Pimpinan Pondok Pesantren Al Kamal Dr Azam Syukur Rahmatullah SHI MSI MA.

    Dalam diskusi itu Amelia Anggraini yang merupakan mantan anggota DPR RI menyampaikan pentingnya perempuan melek politik. Pasalnya sampai saat ini keterwakilan perempuan di legislatif belum mencapai 30 %. Menurut Amel, dengan andilnya politisi dan pemimpin perempuan bisa mengambil keputusan yang berdampak luas.

    "Dengan ini, anak-anak generasi milienial bisa termotivasi pada dunia politik. Ini merupakan bagian dari pendidikan politik bagi anak-anak milenial supaya mereka berani menempuh pendidikan setinggi-tingginya sehingga mampu membentuk generasi berkualitas di masa depan, dan harapan saya perempuan bisa andil dalam kepemimpinan," kata Amelia Anggraini.

    Selain itu, presenter Metro TV Virgie Baker, menjelaskan pemahaman terhadap literasi digital sehingga cerdas dalam mengolah informasi maupun menggunakan media sosial. News anchor Metro TV tersebut mengingatkan agar tidak melakukan ujaran kebencian di media sosial, menghindari plagiarisme, konten ilegal hingga pelanggaran privasi. Literasi digital menurutnya merupakan suatu hal yang sangat penting dipahami oleh anak perempuan, hal itu agar generasi muda saat ini bisa cerdas dalam memilah informasi agar tidak termakan berita hoaks.

    "Saat mendapatkan informasi dari media digital, jangan langsung ditelan mentah-mentah. Perlu dikroscek pada media yang memiliki kredibilitas apakah itu fakta atau hoaks,"  ujarnya.

    Sementara itu, artis cantik Vicky Shu memaparkan terkait persoalan kekerasan seksual. Vicky menyampaikan bahwa kekerasan seksual tidak hanya perkosaan, tetapi intimidasi seksual, pelecehan seksual, eksploitasi seksual, perdagangan perempuan untuk tujuan seksual, prostitusi paksa, hingga pemaksaan perkawinan.

    Vicky Shu menjelaskan, menurut data WHO dari hasil survei, saat ini 1 dari 3 perempuan mengalami pelecehan seksual. Ia pun berharap dengan pemahaman ini anak perempuan lebih waspada terhadap kekerasan dan pelecahan seksual. Bahkan ia menyebutkan pelaku pelecehan seksual bisa orang dekat.


    "Selama 12 tahun, kekerasan anak dan perempuan naik 8 kali lipat, ini sama dengan venomena gunung es, ada 15 bentuk kekerasan perempuan dan anak menurut Komnas HAM, namun turunannya jauh lebih banyak, jadi kita harus waspada, kekerasan dan pelecahan ini tidak mengenal umur, ini sangat berbahaya dampaknya bisa psikis, fisik, gangguan mental, bahkan kematian," kata Vicky.


    Ketua Dewan Pembina Yayasan Nurul Ihsan Gombong yang juga mantan Bupati Kebumen Ir H Mohammad Yahya Fuad SE menilai diskusi publik tersebut merupakan momen yang bagus bagi para santriwati di Pondok Pesantren Al Kamal. Dengan diskusi itu para santriwati menjadi lebih paham bahwa yang namanya politik, karir, kekuasaan tidak mutlak urusan laki-laki saja." Ini menjadi semangat bagi mereka bahwa perempuan sudah saatnya maju setara dengan laki-laki, tanpa melupakan kodratnya sebagai ibu rumah tangga,” ujarnya.


    CEO Tradha Group dr Faiz Allaudien Reza Mardhika selaku penyelenggara berharap melalui diskusi publik tersebut dapat membuka wawasan para perempuan di Kebumen bahwa gender tidak membatasi mereka untuk berkarya. Bahwa lelaki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mengarahkan hidupnya sendiri, secara mandiri tanpa ketergantungan terhadap orang lain.

    "Kebumen merupakan kabupaten termiskin di Jateng. Banyak pengangguran perempuan di Kebumen. Saya berharap perempuan Kebumen lebih berdaya dan percaya diri terhadap kemampuan dirinya,” ujarnya. (Fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top