• Berita Terkini

    Kamis, 14 Mei 2020

    Ada Hidayah Islam di Rutan Kebumen

    Amirta Putuskan Masuk Islam Usai Dengar Lantunan Adzan


    Hidayah bisa datang kapan saja dan dimana saja. Seperti yang dialami Amirta Yogaswara (31), salah satu warga binaan di Rumah tahanan negara (Rutan) Kelas II B Kebumen ini. Di tengah menjalani masa hukumannya, Amirta mendapat hidayah dan memilih masuk Islam. Seperti apa kisahnya?
    ------------------------
    CAHYO KUNCORO, Kebumen
    ------------------------
    Ditemui kemarin,  Amirta  menyampaikan, keputusannya memeluk agama Islam ini berawal saat ia mendengar suara Adzan. Lantunan adzan, diakui pria warga Kecamatan Sempor itu membuatnya terharu. Terlebih, keinginan kuat itu datang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.

    "Pas ada suara adzan rasanya trenyuh, ya pengin ngikutin gitu. Menurut saya ini waktu yang tepat dan kesempatan terbaik, karena Ramadhan untuk muslim kan bulan istimewa, " kata dia, Kamis (14/5/2020).

    Memutuskan berpindah agama diungkapkan Amarta karena keinginannya sendiri dan bukan paksaan dari pihak manapun. Namun sebelumnya ia kerap berkomunikasi dengan saudara perempuan yang lebih dulu masuk islam. "Sebelum masuk saya sebenarnya sudah kepingin. Mbak saya yang selalu mendorong dan keluarga saya memang sudah pada muslim, " terangnya.
      Amirta juga mengaku pasca dirinya masuk Islam segala perasaan serta menjalani aktifitas di dalam Rutan menjadi lebih tenang. Menurut dia, rekan sekamar yang beragama islam tampak memiliki persaudaraan kuat meski tidak ada hubungan darah.

    "Ya bawaannya jadi lebih tenang dari sebelumnya dan banyak teman beribadah bareng walaupun masih belajar, "tambahnya.

    Meski belum seutuhnya faham, namun demikian ia akan memanfaatkan Ramadhan ini untuk menggali tentang ajaran islam. Berbekal tekat kuat, kata Amirta, ia berharap kedepan dapat menata kembali dan memiliki tujuan hidup secara terarah.

    "Teman sekamar kan banyak yang sudah tahu, kalau bingung tinggal tanya. Maih terus belajar, latihan puasa, tarawih dan ngaji Iqro kalau pagi karena belum bisa baca Alquran,"jelasnya.

    Sementara, Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas II B Kebumen Ahmad Baihaqi menyampaikan, saat membaca kalimat syahadat sebagai tanda ikrar masuk islam. Amirta disaksikan langsung segenap petugas Rutan serta teman satu kamar."Waktu itu awal puasa ya, saya langsung yang membimbing dan disaksikan juga oleh beberapa orang,” ucapnya.

    Dikatakan Baihaqi, Amirta merupakan napi yang sedang menjalani masa tahanan atas kasus penganiayaan yang dilakukan beberapa waktu silam."Masuk rutan baru tiga bulan, jadi lebaran besok genap empat bulan,"tuturnya.
    Meski suasana Ramadhan berlangsung seiring merebaknya Covid-19, ia berharap seluruh napi tetap melangsungkan berbagai keutamaan ibadah dalam memundi pahala. "Ada jam khusus waktu pagi untuk belajar Alquran. Walau ada penerapan physical distancing kita tidak membatasi misal mau sholat tarawih dengan catatan satu kamar,” pungkasnya. (*)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top