KAB. MAJALENGKA -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar)
Uu Ruzhanul Ulum meminta semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jabar untuk
menghindari empat hal, yakni korupsi, narkoba, radikalisme, dan konflik
keluarga.
Menurut Kang Uu, dengan menghindari empat hal itu, kinerja
ASN dan kualitas pelayanan publik meningkat. Kang Uu mengatakan, arahan
tersebut sudah pernah disampaikan
langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Tjahjo Kumolo.
“Ada empat penyakit atau masalah yang harus dihindari ASN di
Jawa Barat. Jadi, ASN diminta jangan melakukan empat hal ini. Pertama, jangan
melakukan korupsi. Apalagi korupsi di hari ini pasti ketahuan, pasti kena,
karena ASN hari ini seperti ikan hias yang ada di akuarium, jadi jelas
(terlihat),” kata Kang Uu saat menggelar Silahturahmi bersama Bupati dan Wakil
Bupati Majalengka, serta para pejabat Eselon II, III, dan IV di lingkungan
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Majalengka di Pendopo Bupati Majalengka,
Kabupaten Majalengka, Senin (17/2/20).
“Oleh karena itu, saya tegaskan jangan melakukan korupsi
sekali pun kesempatan untuk korupsi mungkin ada, karena ASN memiliki
kewenangan, memiliki diskresi sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Maka di
saat diskresi itulah para ASN ada peluang untuk melakukan hal itu (korupsi),
seperti pungli, gratifikasi, dan hal lainnya,” imbuhnya.
Kang Uu menyatakan, saat ini, narkoba tidak hanya menyasar
generasi muda, tetapi juga ASN. “Maka saya tegaskan para ASN juga harus
menghindari narkoba,” ucapnya.
Selain itu, kata Kang Uu, ASN harus menghindari radikalisme
karena banyak masyarakat yang mudah menilai seseorang atau sekelompok orang
radikal, tetapi tidak memahami dengan benar istilah radikalisme itu sendiri.
"Yang dikhawatirkan mereka (para ASN) tidak sadar
sebagai ASN masuk kepada kelompok-kelompok tersebut – baik diperlihatkan
melalui cara beribadah, cara ber-muamalah, cara bermasyarakat, dan cara
berpakaian,” katanya.
“Jadi, harapan kami, kita sebagai ASN dalam melaksanakan
kegiatan peribadahan maghdah dan ghair maghdah yang biasa dilakukan oleh orang
tua kita, yang umum saja sebagai aswaja alias ahlisunnah waljamaah,” imbuhya.
Kang Uu meminta para ASN di Jabar untuk menghindari konflik
rumah tangga yang bisa berdampak pada kualitas kinerja ASN di kantor. Kang Uu
berharap para ASN di Jabar bisa mengelola dengan baik konflik rumah tangganya.
“Hindari konflik dengan suami atau istri, begitu juga dengan
anak,” ucapnya.
“Karena permasalah di keluarga, ketidakharmonisan di rumah
tangga itu dominan akan membawa pikiran (masalah rumah tangga) di saat bekerja,
berdampak pada pekerjaan, sehingga tidak produktif, tidak optimal (dalam
bekerja). Karena bisa saja mood bekerja, semangat bekerja bisa hilang, unsur
kebahagiaan pun bisa hilang,” tambahnya.
Guna menjaga kebahagiaan dalam keluarga, menurut Uu,
kuncinya adalah saling menghargai, saling menghormati di antara sesama anggota
keluarga.
“Karena kalau di rumah tangga bahagia, itu akan mempengaruhi
semangat dan produktifitas dalam bekerja. Dan untuk menambah semangat kerja itu
bukan uang, bukan jabatan, tapi kebahagiaan dalam hati yang membuat semangat
kerja. Pada akhirnya pelayanan kepada masyarakat prima,” ucapnya.
“Dengan menghindari empat hal ini, harapan kami kinerja
(ASN) meningkat, disiplin bagus, pelayanan kepada masyarakat prima dan mampu
meningkatkan Sakip seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat diharapkan semuanya
bisa A. Jadi, masyarakat merasakan kehadiran pemerintah,” kata Kang Uu
mengakhiri.