• Berita Terkini

    Jumat, 30 Agustus 2019

    Bak Model, Sapi PO Bergaya di Atas Catwalk

    fotohumaspemkabkebumen
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kontes Sapi Peranakan Ongole (PO) sudah sering digelar di Kabupaten Kebumen. Namun tetap menarik melihat final lomba alias konte sapi di Eduwisata Peternakan Terpadu Kampung Sapi PO Desa Sitiadi, Kecamatan Puring, Kamis (29/8/2019).

    Selain dinilai oleh juri, yang unik dari lomba ini adalah finalis sapi PO harus berjalan menyusuri "catwalk" khusus layaknya model. Sepanjang catwalk tersebut, sapi yang dituntun permiliknya akan memamerkan bentuk tubuhnya.

    Sapi-sapi tersebut juga diberi nama mirip manusia. Seperti Herseto, Laraseta, Diana, Utari, Permata Putri, Erni, Birawa, Irawan, Arimbi dan nama lainnya. Setiap sapi yang mengikuti kontes, sapi terlebih dulu diukur bobot badan, tinggi panjang badan, hingga lingkar dada sapi.

    Selanjutnya, sapi-sapi itu dinilai oleh tim juri. Adapun penilaian terhadap sapi-sapi peserta kontes meliputi sejumlah kriteria. Diantaranya, bentuk moncong, punuk, glambir, warna bulu, bentuk tubuh hingga kegemukan. Kriteria tersebut menunjukkan ciri-ciri sapi PO asli Kebumen.

    Dalam lomba ini para peternak, menampilkan kelebihan dan keunggulan sapinya masing-masing untuk dinilai oleh dewan juri. Ajang tahunan inipun tak luput dari perhatian Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, yang datang langsung menyaksikan lomba tersebut.

    Turut hadir, Dandim 0709 Letkol Inf Zamril Philiang, Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede, Wakil Ketua Sementara DPRD Kebumen Nur Hariyadi. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kabupaten Kebumen Tri Haryono, serta sejumlah pejabat lainnya.

    Kepala Distapang Kebumen, Tri Haryono, mengatakan sejumlah tahapan telah dilalui oleh para peserta kontes. Yaitu, seleksi administrasi pada 1-17 Juli 2019 yang diikuti oleh 193 sapi. Kemudian, visitasi lapangan 23 Juli-16 Agustus 2019 diikuti 105 peserta, dilanjutkan penentuan nomintor 22 Agustus 2019 yang diikuti oleh 42 sapi.
    "Sedangkan penilaian kontes dilakukan pada 28 Agustus yang diikuti oleh 42 peserta," kata Tri Haryono, disela-sela acara.

    Tri Haryono, mengatakan acara tersebut sebagai upaya mempertahankan sapi PO asli Kebumen. Cara ini diharapkan dapat memberikan motivasi warga agar tetap melestarikan sapi asli Kebumen.

    "Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahan sapi PO asli Kebumen, mempertahankan bibit dan indukan unggulan agar tidak sampai pergi ke luar Kebumen. Juga sekaligus memberikan nilai tambah bagi peternak," terangnya.

    Kontes sapi PO tersebut dibagi menjadi beberapa kategori. Yaitu pedet betina (5-7 bulan), pedet jantan (5-7 bulan), calon induk (15-24 bulan). Kemudian, calon pejantan (15-24 bulan), induk (24-48 bulan), pejantan (30-60 bulan) dan penggemukan (minimal 24 bulan).

    Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, menyampaikan kontes ternak tingkat Kabupaten Kebumen telah dilaksanakan mulai 2014 dan 2015. Pemenang kontes tersebut dikirim untuk mengikuti kontes tingkat Provinsi Jawa Tengah dan DIY tahun 2014 dan 2015.

    "Alhamdulillah dari 24 kejuaraan yang ada, berturut-turut kita mendapatkan 7 kejuaraan dan 13 kejuaraan pada Kontes Tingkat Provnsi Jawa Tengah tahun 2014 dan 2015," ujar Yazid Mahfudz.

    Ia mengatakan, Pemkab Kebumen telah berupaya untuk menyelamatkan sapi terpilih yang akan dijual ke luar daerah. Yakni dengan pemberian dana pinjaman kepada Asosiasi Kelompok Pembibit Sapi PO Kebumen sebesar Rp 500 juta pada 2015 dan berhasil menyelamatkan 38 ekor sapi terpilih. Kemudian, pada 2016 sebesar Rp 1 miliar.

    "Tahun 2017, 2018 dan 2019 kita juga memberikan hibah kepada kelompok pembibit sebagai salah satu upaya untuk penyelamatan Sapi PO Kebumen.Tujuannya adalah untuk menyelamatkan dan membudidayakan sapi PO Kebumen," ujarnya. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top