Tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun kerugian ditafsir mencapai Rp 50 juta.
Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres, peristiwa ini berawal saat terlihat kepulan asap di rumah lantai dua milik Maul (50). Warga yang melihatnya lantas berupaya melakukan upaya pemadaman sebisanya. Apalagi, saat itu rumah yang juga digunakan sebagai tempat produksi makanan ringan itu, dalam keadaan kosong.
"Sempat dipadamkan oleh warga, tak lama Mobil Pemadam Kebakaran datang," kata Faik, warga Desa Wonosari.
Sebanyak 3 unit mobil Damkar dari Mako kebumen, Pos Petanahan, pos Prembun dan satu tanki milik BPBD Kebumen diterjunkan ke lokasi. Butuh waktu sekitar 40 menit bagi petugas memadamkan api.
Api berhasil dipadamkan. Namun, bagian atap rumah, termasuk sejumlah barang dan surat-surat penting dan sejumlah uang pemilik rumah ikut terbakar.
"Bagian luar rumah yang terbakar sempat dipadamkan warga dengan alat seadanya, api berhasil dipadamkan dan tidak menjalar ke bagian rumah lain," kata Said Muis salah satu anggota Pemadam Kebakaran Pos Prembun.
Kepala Pelaksana BPBD Kebumen, Drs Eko Widianto, melalui Bako Humas Heri Purwoto, membenarkan kejadian tersebut. Agar tidak terulang di masa mendatang, Heri mengimbau agar warga waspada dan berhati-hati.
Apalagi saat ini telah memasuki peralihan ke musim kemarau. .
"Sudah mulai masuk musim kemarau, banyak daun yang sudah kering warga hati - hati dan hindari untuk menyalakan api, serta mematikan lampu sebelum bepergian dan kompor usai memasak," kata Heri. (fur)
