• Berita Terkini

    Kamis, 22 Februari 2018

    Takmir se-Kebumen Sepakat Tolak Masjid Jadi Tempat Kampanye

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Takmir masjid se-Kabupaten Kebumen sepakat menolak segala bentuk politisasi yang bisa memecah belah umat. Termasuk menjadi tempat kampanye dan kepentingan politik praktis.

    Untuk itu, partai politik maupun tim sukses pasangan calon kepala daerah yang akan ikut dalam Pilkada serentak diminta tidak menggunakan Masjid sebagai tempat berkampanye.

    Pernyataan ini ditegaskan dalam kegiatan doa bersama dan Pernyataan Sikap Takmir Masjid se-Kebumen Menolak Masjid Bebas dari Kegiatan Politik yang digelar di Masjid As Saraa komplek Polres Kebumen, Rabu (21/2/2018).

    Hadir dalam acara tersebut Kapolres Kebumen AKBP Arief Bachtiar, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kebumen Drs H Ashari MPdI, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kebumen Drs H Khamid MPdI serta puluhan pengurus takmir se-Kebumen.

    "Masjid adalah tempat untuk beribadah, tempat untuk berdakwah, bukan untuk ajang kampanye maupun politik praktis lainnya. Kita harus bisa menjaga netralitas masjid dari ajang politik, apalagi saat ini tahapan pilkada yakni masa kampanye sudah dimulai," tegas Ketua DMI Kebumen H Ashari.

    Dia menuturkan, pernyataan sikap dilakukan untuk menciptakan Pilkada Jateng 2018 yang aman dan kondusif. Sebab salah satu kerawanan Pilkada adalah memanfaatkan Masjid untuk giat Politik khususnya kampanye. Tak jarang ada singgungan antar umat yang muncul hanya karena berbeda pilihan pada pilkada. Padahal masjid adalah tempat ibadah umat muslim yang terbuka bagi semua latar belakang serta golongan maupun pilihan politik.

    “Masjid harus dikembalikan sesuai fungsinya yakni sebagai perekat umat, perekat bangsa dan negara. Tidak boleh digunakan sebagai ajang penyebaran isu SARA dan politik praktis," bebernya.

    Selain menolak kampanye di lingkungan masjid, mereka juga menolak berbagai bentuk kampanye yang bermuatan isu SARA dan dapat memecah belah persatuan warga Kebumen.
    Selain itu, dalam upaya untuk merawat NKRI, takmir masjid juga sepakat menolak faham radikal yang menyusup dari masjid ke masjid.

    "Jadikan mimbar masjid sebagai media menyampaikan dakwah atau ajakan damai dan sejuk, bukan caci maki, ujaran kebencian apalagi ajaran permusuhan. Na'udzubillahi mindzalik," kata dia.

    Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar mengapresiasi kesepakatan takmir masjid se-Kebumen ini. Menurut dia, untuk mewujudkan pilkada yang aman dan kondusif memang butuh dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Untuk itu dia berpesan kepada takmir masjid ikut menjaga agar tidak dimanfaatkan sebagai ajang berpolitik.

    "Penggunaan masjid sebagai tempat kampanye sangat rawan menimbulkan masalah karena jamaah yang berbeda pilihan bisa terpecah belah," tegasnya.
    Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan pernyataan sikap oleh Ketua DMI Kebumen dengan mengetahui Kapolres. (has)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top