• Berita Terkini

    Jumat, 01 Desember 2017

    Tekad Sofingi Wujudkan Bejiruyung "Bersahaja"

    Sofingi SPdI/dokpribadi
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Figur-figur muda kini mulai banyak mengisi jabatan kepala desa di Kabupaten Kebumen. Salah satunya Sofingi SPdI, sosok kepala desa Bejiruyung, Kecamatan Sempor ini.

    Kades berusia 37 tahun itu resmi dilantik sebagai Kades di Gedung Setda Kabupaten Kebumen bersama 49 kades terpilih lainnya, Selasa (21/11/2017). Dia dilantik Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad dan resmi menjabat sebagai Kades Bejiruyung periode 2017-2023.

    Atas amanah barunya, Sofingi mengaku terharu. Diapun mengucapkan terimakasih kepada seluruh pendukung serta seluruh, warga Desa Bejiruyung. Dan tentu saja keluarganya. Apalagi, jabatan kades yang diembannya saat ini tak lepas dari pesan mendiang Ibunya, Hj Marinah yang pernah berpesan agar dia bisa menjadi Lurah. Apalagi, ayah kandungnya, H Dulah Asmo adalah mantan perangkat desa di Bejiruyung.

    "Di tahun 2017, persisnya di Bulan Maret, saya diwasiati ibu saya sebelum meninggal untuk bisa mengabdikan di desa," kata kades yang mengidolakan tokoh pewayangan Kresna tersebut.

    Wasiat ibunya itu seperti bersambut saat Pemkab Kebumen melalui Bupati Mohammad Yahya Fuad, mencanangkan gerakan Pemilihan Kepala Desa Tanpa Wuwuran. Adanya gerakan ini, kata Sofingi, memungkinkan para calon kades lebih mengedepankan visi misi kepada para calon pemilih ketimbang praktek money politik.

    Mungkin takdirnya memang menjadi orang nomor satu di Bejiruyung. Dalam Pilkades yang digelar 6 September 2017 lalu dan diikuti 5 calon termasuk dirinya, Sofingi mendapat dukungan suara terbanyak. Kini, Sofingi bertekad mewujudkan visi misinya membawa Desa Bejiruyung Bersahaja (Bersih, Sehat Aman dan Sejahtera).

    "Saya ingin menggunakan waktu dan hidup saya sebaik–baiknya untuk berjuang dan bisa bermanfaat bagi sesama. Saya merasakan bahwa inilah kesempatan baik para pemuda untuk berani tampil dan meneruskan roda pembangunan Desa Bejiruyung," kata dia.

    Ya, sejumlah pekerjaan rumah (PR) sudah menunggu Sofingi. Dari persoalan air bersih, ketersediaan lapangan kerja yang minim, dan sejumlah persoalan lain. Sofingi menyadari, butuh kerja keras untuk menangani semua itu. Dan tentu saja, bantuan seluruh masyarakat Bejiruyung sangat dibutuhkan. "Termasuk bantuan pihak ketiga sangat kami butuhkan," katanya.

    Masyarakat Bejiruyung sepertinya pantas berharap banyak pada Sofingi. Suami Ari Sudarini (37) itu punya tekad kuat dan mandiri dan dikenal suka bekerja keras sejak muda. Sebelum menjabat Kades, Sofingi sebelumnya pernah bekerja sebagai kuli panggul di pasar, guru sekaligus nyambi kuliah.

    Selepas tamat SMA tahun 1998, Sofingi bekerja di pasar menjadi kuli di toko peralatan pertanian dengan gajinya Rp 10 ribu perhari.

    Alih-alih untuk bersenang-senang seperti layaknya anak muda pada umumnya, Sofingi mengumpulkan gajinya untuk membiayai kuliah di IAINU Kebumen. Di saat bersamaan, dia mengajar di MI Muhammdiyah Desa Kenteng Kecamatan Sempor. Sofingi lulus kuliah pada tahun 2005. Baru setelah itu, Sofingi meninggalkan aktivitasnya di pasar pada tahun 2006 karena  menikah dengan Ari Sudarini, istrinya saat ini.

    Berkeluarga membuat Sofingi harus bekerja keras mencari penghasilan tambahan. Dari sinilah, "pertemuan" Sofingi dengan dunia fotografi terjadi. Berbekal kamera Nikon D 70 S, pemberian kakaknya, Sofingi memberanikan diri menjadi juru foto.  Tak berhenti disitu, Sofingi lantas mulai belajar video.

    Hingga kemudian, dunia fotografi dan video membuat Sofingi dikenal masyarakat luas dan mengantarnya memiliki jaringan yang luas dan relasi yang banyak.

    Sofingi mengakui, pengalaman hidupnya itu menjadi bekal sangat berharga dalam menjalani hidup. Termasuk saat menjalani hari-hari ke depan sebagai seorang kepala desa. 

    Bahkan, Sofingi bertekad menjadikan Bejiruyung sebagai kampungnya para fotografer. Sejauh ini, ajakannya itu bersambut. Sejumlah anak muda sudah bergabung dan mulai berkarya.

    Ya, meski menjadi Kades, Sofingi tak akan melepaskan kamera yang sudah membesarkan namanya. "Fotografi tak hanya sekedar hobi. Bila ditekuni dengan serius, bisa menjadi ladang penghidupan," kata  pendiri dan pemilik usaha foto dan video "Easy Production" tersebut.(*/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top