• Berita Terkini

    Sabtu, 25 November 2017

    Terkendala Dana, Pedagang Gombong Belum Direlokasi

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Meski telah memasuki bulan ke dua tepatnya sejak 7 September lalu, namun hingga kini para pedagang Pasar Wonokriyo Gombong yang terkena dampak kebakaran belum direlokasi, Jumat  (24/11/2017).

    Belum adanya relokasi, disebabkan oleh belum siapnya tempat yang digunakan untuk relokasi yakni di Terminal Non Bus Gombong. Hingga kini pembangunan kios darurat belum selesai lantara kekurangan dana.

    Kepala UPDT  Pasar Gombong Paryanto menyampaikan, hingga kini tempat relokasi memang belum siap. Untuk itu beberapa pedagang yang terkena dampak kebakaran pasar belum dapat menjajakan dagangannya di tempat relokasi. “Saya tidak tahu persis, namun yang jelas hingga kini belum selesai,” tuturnya.

    Sementara itu Ketua Himpunan Pegadang Pasar Gombong (HPPG) Haryono menegaskan, hingga kini pembangunan tempet relokasi memang belum selesai. Hal itu disebabkan kurangnya dana yang digunakan untuk membangun tempat relokasi. “Dana masih kurang banyak, sehingga pembangunan untuk relokasi pasar hingga kini belum selesai,” paparnya.

    Saat disinggung adanya bantuan sosial dari Pemerintah Kebumen, pihaknya menyampaikan, hingga kini belum semua bantuan tersalurkan. Artinya masih banyak pedagang yang belum menerima bantuan tersebut. “Belum semua dapat bantuan sosial, selain itu dana tersebut juga bukan digunakan untuk membuat tempat relokasi,” jelasnya.

    Pedagang yang memiliki kios mendapat bantuan Rp 1.5 juta, sedangkan yang mempunyai loos Rp 700 ribu. Namun uang tersebut bukan digunakan untuk membuat tempat berjual di tempat relokasi. “Saat ini untuk sementara pedagang berjualan di tepi jalan atau ditempat seadanya,” terangnya.

    Haryono menyampaikan, untuk membuat tempat berjualan di tempat relokasi, setidaknya membutuhkan anggaran Rp 50 juta. Namun hingga kini dana tersebut belum didapatkan. Himpunan pedagang telah menerima bantuan sebesar Rp 20 juta dari RSDS Dr Soedirman untuk membangun tempat relokasi. Kendati demikian dana tersebut belum cukup.

    Adapun tempat relokasi yang di lantai II pasar sebenarnya telah siap. Namun para pedagang terkesan enggan untuk menempati. Hal itu mungkin disebabkan belum adanya yang mengawali. “Kami berharap adanya bantuan untuk pembangunan relokasi pedagang pasar sehingga para pedagang nantinya dapat berjualan dengan baik,” katanya.

    Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kebumen Drs H Nugroho Tri Waluyo menyampaikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kebumen telah menganggarkan Rp 7 miliar untuk pembangunan Pasar Wonokriyo Gombong yang terbakar. Anggaran tersebut telah dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2018 yang baru saja disampaikan kepada DPRD.

    Pihaknya juga menjelaskan, sejauh ini proses yang telah dilaksanakan yakni mengumpulkan sertifikat HGB pedagang dan berkonsultasi dengan PT Karsa Bayu Bangun Perkasa (KBBP) terkait penanganan pasar tersebut. Kandati demikian, pengalihan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) di atas Hak Pengelola Lahan (HPL) pedagang kepada Pemkab Kebumen sedang dalam proses. "Untuk pembangunan kios dan los Pasar Wonokriyo Gombong telah dianggarakan," ucapnya.(mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top