• Berita Terkini

    Senin, 02 Oktober 2017

    Dua Siswa SD di Tegal Tewas saat Berenang di Pantai Larangan

    ROCHMAN GUNAWAN/RADAR SLAWI
    TEGAL – Warga dan pengunjung Pantai Larangan, Desa Munjungagung, Kecamatan Kramat, Minggu (1/10) sekitar pukul 07.00 geger. Pasalnya, tiga anak yang sedang berenang tiba-tiba terbawa ombak ke tengah. Akibat kejadian tersebut, dua korban yaitu Oscar Akbar Maulana bin Abu Saeri, 14,  warga RT 10 RW V dan Catur Aldi Firmansyah bin Untung Sutrisno, 12, warga RT 13 RW III, Desa Dermasandi, Kecamatan Pangkah meninggal di lokasi. Sementara rekan korban bernama Mohammad Yusuf Saputra, bin Sarbaeni, 12, warga Desa Balamoa, Kecamatan Pangkah selamat dan mendapatkan perawatan intensif di RS Mitra Siaga.

    Saksi mata di lokasi, Handono, 45, warga RT 1 RW II, Desa Munjungagung mengatakan jika teriakan korban membuat dia dan pengunjung serta pemilik warung di sekitar bibir pantai langsung bereaksi. Tanpa berpikir panjang, dia dan pengunjung mencoba menyelamatkan ketiga korban yang diketahui masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

    Ombak saat proses evakuasi, kata dia, cukup besar sehingga dia dan pengunjung yang menggunakan ban sebagai pelampung dengan tambang harus berupaya keras menarik ketiga korban. Proses penyelamatan berlangsung sekitar satu jam dan ketiga korban akhirnya berhasil ditarik ke tepi pantai.

    “Sayang, dua korban meninggal karena terlalu banyak menelan air laut, sementara temannya masih bisa diselamatkan,” jelasnya.

    Sebelum terseret ombak, lanjut dia, ketiga korban diketahui sedang berenang di sekitar pemecah gelombang. Bahkan, dia dan beberapa pedagang smepat melihat ketiganya melompat beberapa kali dari pemecah gelombang.

    Cuaca saat itu memang kurang bersahabat sehingga dalam hitungan jam ombak dapat berubah disertai tiupan angin kencang.

    “Kami juga kesulitan saat mencoba menyelamatkan korban karena faktor cuaca,” katanya.

    Hadi Suroso, kakak dari korban meninggal, Oscar Akbar Maulana mengaku kaget dengan musibah yang dialami adik laki-lakinya tersebut.

    Sebelum kejadian, dia sudah mengingatkan kepada adiknya agar tidak bermain terlalu jauh dari rumah, tetapi, namanya juga anak-anak, apa yang dia ingatkan kerap tidak ditanggapi.

    Begitu mendapatkan kabar, dia dan keluarga langsung meluncur ke rumah sakit untuk memastikan identitas adiknya. Selanjutnya, dia langsung menghubungi keluarga untuk mengurus kepulangan jenazah dan proses pemakaman.

    “Kami sekeluarga sangat terkejut dan sedih atas musibah ini,” terangnya.

    Mukhayatun, ibu dari Mohammad Yusuf Saputra, korban selamat dalam musibah tersebut  mengaku sangat terpukul. Apalagi, dua teman anaknya menjadi korban dalam musibah tersebut.

    Sebelum kejadian, anaknya dan kedua temannya tidak pamit akan berenang atau main ke pantai. Dia mendapatkan informasi jika ketiganya pergi ke pantai dengan berjalan kaki dari rumah. Meski jaraknya sangat jauh, tetapi ketiganya berhasil tiba ke pantai Minggu pagi dan bermain air serta berenang.

    “Pascamusibah ini, kami sekeluarga akan memberikan pengawasan yang lebih agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkasnya. (gun)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top