• Berita Terkini

    Minggu, 13 Agustus 2017

    Ketiban Ban Mobil saat Pulang Kerja, Perempuan Alian ini Sempat Dirawat RS

    fotosaefur/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Sudah dalam seminggu terakhir, Apriyanti Desi Lestari, warga RT 02 RW 01 Dukuh Gupit Desa Kalirancang Kecamatan Alian ini hanya dapat menahan rasa sakit. Selain mengalami luka-luka di bagian kaki kiri tangan dan bibir, dua gigi depannya patah.

    Bahkan, akibat gigi depan yang patah itu, perempuan berusia 21 tahun itu menjadi minder saat keluar rumah.

    Ditemui kemarin, Apriyanti Desi mengatakan, luka itu dia alami akibat kecelakaan di Jl HM Sarbini, persisnya di depan Oto Kredit Mobil,Minggu (6/8/2017) malam lalu..

    Saat itu, sekitar pukul 20.00 WIB, Apriyanti  yang karyawan toko Elzatta Kebumen, tengah dalam perjalanan pulang dari tempatnya bekerja menggunakan sepeda motor. Di saat bersamaan, melintas truk yang membawa muatan menggunung berupa ban mobil bekas berlebihan.

    Tiba-tiba, muatan ban mobil bekas itu menyenggol kabel jaringan listrik yang berada tak jauh dari lokasi. Selain mengakibatkan kabel jaringan listrik putus, insiden ini juga membuat ban mobil dalam truk berjatuhan.

    Apes bagi Apriyanti Desi Lestari. Dia ketiban ban mobil tersebut. Akibatnya, Apriyanti pingsan dan harus dibawa ke rumah sakit. "Tahu-tahu saya sudah berada di rumah sakit RS Permata Medika. Saat itu badan saya sakit semua. Dari kaki, bibir dan bahu. Gigi saya juga rasanya ngilu," kata dia.

    "Saya ditolong warga yang mengantarkan saya ke rumah sakit. Pulangnya, saya diantar pemilik Oto Kredit mobil. Saya sangat berterimakasih kepada warga yang menolong saya," ujar Apriyanti yang kini selalu menutup mulutnya dengan tangan akibat giginya patah itu.

    Baca juga:
    (Ada Warga Tertimpa Ban Lintasan Balap, ini Kata Panitia Road Race Alun-alun)




    Apriyanti Desi mengatakan, sopir truk mobil ban bekas sudah datang ke rumahnya usai insiden tersebut. Baru saat itu, Apriyanti Desi mengetahui bila truk itu membawa ban mobil yang digunakan sebagai pembatas lintasan road race di alun alun Kebumen pada Minggu siang, atau beberapa jam sebelum Apriyanti Desi mengalami kecelakaan. "Kemarin hanya dikasih Rp 200 ribu dan dibayarkan biaya rumah sakit sekitar Rp 170 ribu," katanya.


    Sugiarti (33) kakak kandung Apriyanti mengaku mengapresiasi itikad baik dari sopir truk dengan mendatangi rumahnya dan memberikan bantuan. Namun demikian, Sugiarti mewakili keluarga berharap, sopir truk atau pihak-pihak terkait dengan kejadian itu membantu pengobatan gigi Apriyanti Desi yang patah.


    "Ketika saya minta untuk bertanggung jawab sampai pemasangan gigi mereka nggak sangup. Padahal itu yang sangat penting bagai manapun adik saya perempuan. Kalau cidera patah gigi depan seperti itu bagaimana nantinya," kata dia.

    Ibu kandung Apriyanti, Sartikem (58) pun tak kalah shocknya melihat kondisi anak tercintanya tersebut. Sartikem berharap pihak-pihak yang terkait bertanggung jawab sepenuhnya untuk pengobatan putra bungsunya. Termasuk, bila benar ban mobil yang menimpa putrinya itu adalah bagian dari road race  alun-alun.

    "Tolong kasihan anak saya giginya patah depan, karena anak perembuan pasti malu nantinya," katanya.

    Hingga Minggu sore (13/8/2017), koran ini belum mendapat pernyataan resmi dari panitia penyelenggara road race. Hanya, salah satu orang yang terlibat dalam penyelenggaraan road race, Andi dihubungi via telepon tadi sore mengatakan sudah datang ke rumah korban. Dan, persoalan tersebut sudah diselesaikan.

    "Sudah tidak ada persoalan," kata pria yang saat road race kemarin bertugas sebagai penjaga lintasan tersebut. (saefur/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top