• Berita Terkini

    Senin, 07 Agustus 2017

    Dicuri, Mobil Raja Paku Buwono XIII Balik Sendiri

    A.CHRISTIAN/RADAR SOLO
    SOLO – Hilangnya mobil Mitsubishi Pajero Sport milik Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi penuh misteri. Begitu pula dengan proses penemuannya. Sekitar sebulan dicari polisi tidak ketemu, mobil warna merah marun itu ternyata berada di lokasi tak terduga.

    Mobil kesayangan Sinuhun dengan nomor polisi AD 7229 AH tersebut ditinggal di kantong parkir Pasar Gede sisi kanan, atau hanya berjarak sekitar 1,2 kilometer dari kompleks Keraton Kasunanan Surakarta.

    Adalah juru parkir (jukir) Pasar Gede yang curiga dengan keberadaan mobil yang terparkir sejak Minggu dini hari (6/8), namun hingga siang tak kunjung diambil pemiliknya. Kejadian tersebut segera dilaporkan polisi.

    Tak lama, tim identifikasi Satreskrim Polresta Surakarta bergegas menuju lokasi yang disebutkan juru parkir. Hasil penyelidikan, dipastikan mobil tersebut adalah milik Sinuhun. Ciri-ciri yang dikenali yakni bekas goresan pada bodi depan mobil dekat ban sebelah kiri.

    “Untuk memastikan apakah benar ini mobil keraton (milik Sinuhun, Red) atau bukan, kita mencoba menghubungi pihak pelapor untuk membawa BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor, Red) mobil yang hilang. Saat dicek, nomor mesin dan rangka sesuai. Mesin mobil juga bisa dinyalakan menggunakan kunci cadangan milik keraton,” beber Kaporesta Surakarta AKBP Ribut Hari Wibowo kemarin.

    Polisi kemudian meneliti bekas sidik jari di sejumlah bagian mobil, memeriksa rekaman kamera closed circuit television (CCTV), dan meminta keterangan jukir setempat. Sekaligus membawa mobil tersebut ke Mapolresta Surakarta.

    “Dari keterangan saksi di lokasi, didapati fakta bahwa yang terakhir kali keluar dari mobil adalah seorang pria. Ciri fisik pelaku, saksi tidak terlalu ingat karena mobil ditinggalkan sekitar pukul 02.00, dan dikira merupakan pelanggan biasa yang berbelanja di Pasar Gede,” beber Kaporesta Surakarta AKBP Ribut Hari Wibowo kemarin.

    Meskipun mobil Sinuhun telah ditemukan, lanjut Ribut, bukan berarti kasus ditutup. Anggotanya masih memburu pelaku pencurian dan mengungkap motifnya. “Kunci asli masih dibawa pelaku saat kabur. Pelat nomor mobil juga diganti, dari yang sebelumnya AD 7229 AH, menjadi AD 88 AR. Masih akan terus dilakukan pengembangan,” tegas kapolresta.

    Terpisah, kuasa hukum Sinuhun, Ferry Firman Nurwahyu yang sebelumnya dibuat heran dengan hilangnya mobil PB XIII karena penjagaan keraton cukup ketat, siang kemarin lebih heran lagi karena mobil berada di Pasar Gede. “Apa sebenarnya motif pelaku? Kenapa kalau benar-benar mencuri mobil, malah ditinggal di Pasar Gede,” terangnya.

    Ferry kembali mengingat detik-detik hilangnya mobil Sinuhun pada Senin dini hari (3/7). Beberapa jam sebelum kejadian, Sinuhun menggelar prosesi sungkeman karena masih dalam suasana Lebaran berlanjut perayaan ulang tahun ke-69 PB XIII.

    “Pada saat itu, ada sekitar sepuluh mobil yang terparkir di garasi, baik milik keluarga keraton maupun beberapa tamu yang menginap. Namun, pelaku justru memilih mobil milik permaisuri yang terparkir di posisi tengah. Padahal, ada beberapa mobil lain yang lebih bagus, serta keluaran terbaru yang posisinya lebih strategis,” beber Ferry.

    Apakah ada kecurigaan pelakunya orang dalam keraton? Ferry tak ingin menebak-nebak. “Biar polisi yang mengusutnya. Sinuhun mengatakan tidak akan mencabut laporan pencurian hingga kasusnya dapat tuntas. Mobil saat ini masih di mapolresta  untuk dilakukan penyelidikan. Mungkin minggu depan baru diambil,” ujar dia.
    Adanya dugaan keterlibatan orang dalam keraton memang mencuat dalam kasus ini. Sebab, mobil itu terparkir di kompleks Sasana Putra atau kediaman pribadi PB XIII Hangabehi dengan penjagaan ketat.

    Bahkan, ketika kendaraan atas nama permaisuri PB XIII, KRAy Pradapaningsih tersebut dikeluarkan pencuri dari dalam garasi sekitar pukul 03.00, petugas di Sasana Putra-lah yang membukakan pintu garasi, karena menduga mobil dikemudikan kerabat keraton. Untuk menghilangkan jejak, pelaku mencabut dua power supply CCTV di garasi mobil.

    Aksi pencurian berjalan mulus karena kunci mobil lengkap dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) masih berada di dalam kendaraan senilai ratusan juta tersebut. (atn/wa)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top