• Berita Terkini

    Kamis, 08 Juni 2017

    Mahasiswa STIE PB Kebumen Belajar Kewirausahaan

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN(kebumenekspres.com) – Sebanyak 200 Mahasiswa Sekolah Tinggi ilmu Ekonomi (STIE) Putra Bangsa mengikuti seminar Kewirausahaan bareng CEO dan Founder Calling Indonesia Novi Wahyuningsih SE. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kampus STIE Putra Bangsa Kebumen, Selasa (6/6/2017).

    Dalam Seminar yang mengangkat tema “Young Entrepreneur  Creativity as a Strategy to Bulid the National Economy” tersebut mengundang dua narasumber yakni Akhmad Syarifudin SE MSI dan Novi Wahyuningsih SE. Dalam kegiatan tersebut peserta bukan hanya mendapatkan ilmu dan sertifikat, melainkan juga beberapa doorprize menarik. Bahkan peserta yang mengikuti seminar melebihi dari target panitia.

    Ketua panitia pelaksana Luberti menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan jiwa wirausaha dan kreativitas mahasiswa STIE Putra Bangsa.  Pemilihan nara sumber Novi Wahyuningsih SE diharapkan mampu menjadi motivasi bagi mahasiswa, dimana Putra Kebumen dapat berhasil go International. “ Saya berharap mahasiswa masa kini dapat melangkah untuk sukses,” tuturnya.

    Dijelaskannya, saat ini di Kebumen sendiri masih membutuhkan banyak  entrepreneur muda. Dengan banyaknya entrepreneur  maka perekonomian akan meningkat. Entrepreneur tidak membutuhkan lowongan pekerjaan, sebab mereka akan membuka lapangan kerja. “Dengan sekin banyaknya entrepreneur  maka akan membuka banyak lapangan pekerjaan,” paparnya.

    Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Putra Bangsa Kebumen Mukhammad Rizal Barnazi. Menurutnya mahasiswa merupakan garda terdepan dalam sebuah perubahan. “Dengan menjadi entrepreneur  maka mahasiswa akan menjadi garda depan dalam perubahan  dan peningkatan perekonomian masyarakat,” terangnya.

    Sementara itu Novi Wahyuningsih SE menyampaikan, seminar yakni tentang industri kreatif. Menurutnya, pada umumnya orientasi mahasiswa yakni kerja, padahal di negara maju orientasi pendidikan yakni mempunyai kemampuan atau skill. Di era saat ini untuk menjadi pengusaha tidaklah harus mempunyai tempat. Asalkan mempunyai produk, maka dapat dipasarkan melalui dunia digital. Bahkan meskipun produk tersebut bukan milik sendiri. “Yang terpenting adalah berani memulai dan merubah rasa takut menjadi salah. Berani mencoba itu lebih baik daripada tidak melakukan apapun,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top