• Berita Terkini

    Jumat, 19 Mei 2017

    Miskin, Warga Panjer Tinggal di "Kandang Ayam"

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Marsimin (57) dan keluarga, warga Dusun Es Bening RT 06 RW 02 Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen, terpaksa tinggal di rumah yang lebih mirip kandang ayam. Ironisnya, meski tinggal di wilayah perkotaan keluarga ini belum tersentuh bantuan dari pemerintah.

    Rumah berukuran 5x4 meter itu pun tak memiliki dinding. Hanya tembok pembatas tanah tetangga yang menjadi penahan angin. Jangankan tempat tidur di rumah ini, perabotan rumah tangga pun tak ada.

    Marsimin bersama anak dan istrinya setiap malam pun tidur di lantai tanah beralaskan tikar. Marsimin mengaku digigit nyamuk setiap malam dianggapnya sudah biasa. Bahkan dia pernah saat tidur ada ular yang merambati tubuhnya. "Saya kaget, tapi cuma lewat saja," kata Marsimin, kepada Kebumen Ekspres, Kamis (18/5/2017).

    Profesinya sebagai kuli serabutan memaksanya untuk tetap bertahan di tempat itu. "Belum bisa bangun rumah yang baik, ya harus sabar," tutur dia.

    Menangkap informasi tersebut, Paguyuban Sedulur Kebumen tergerak akan membantu Marsimin. Bahkan, sejumlah anggota paguyuban langsung meninjau rumah yang ditempati Marsimin dan keluarga.

    Anggota Paguyuban Sedulur Kebumen yang ikut meninjau, Sugeng Budiawan dan Santoso Budiawan (pemilik Muncul Group), Ananta Rijon Kusumo (Pendeta GKJ Sikayu, Buayan), AKP Krida Risanto (Kasat Sabhara Polres Kebumen). Kemudian, Juni Awaludin (Komandan Banser Kebumen) dan Bambang Suhaji (pengusaha bengkel las).

    Sugeng Budiawan, mengatakan Paguyuban Sedulur Kebumen akan membedah rumah Marsimin tersebut. Bedah rumah akan dilakukan pada Minggu (21/5) besok. "Sebagai sesama manusia sudah selayaknya kita saling membantu," kata Sugeng Budiawan, disela-sela meninjau rumah Marsimin.

    Acara bedah rumah itu, lanjut Sugeng, akan melibatkan Banser Kebumen, Koramil Kebumen, Polres Kebumen dan Paguyuban Sedulur Kebumen. "Kita akan gotong royong agar rumahnya jadi layak ditempati," imbuhnya.

    Sugeng menambahkan, biaya bedah rumah itu berasal dari anggota Paguyuban Sedulur Kebumen. "Kami juga mengetuk siapa saja yang ingin terlibat membantu. Kami terbuka siapa saja demi kemanusiaan," pungkasnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top