• Berita Terkini

    Rabu, 05 April 2017

    Serapan Anggaran Kesehatan Kebumen 2016 Tak Optimal

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Penyerapan anggaran untuk urusan kesehatan di Kabupaten Kebumen pada 2016 lalu ternyata hanya terserap 87,62 persen. Padahal pagu anggaran pada tahun lalu untuk urusan wajib ini dialokasikan mencapai Rp 322,01 miliar lebih. Sedangkan realisasinya sebesar Rp 282,01 miliar lebih.

    Hal itu terungkap dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Kebumen tahun anggaran 2016 kepada DPRD Kabupaten Kebumen.

    Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, menjelaskan pagu urusan kesehatan sebesar Rp 322,01 miliar lebih itu diperuntukkan untuk Dinas Kesehatan, RSUD dr Soedirman dan Bagian Kesra Setda Kebumen.

    "Yang program dan kegiatannya diarahkan pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat, pelayanan dasar. Rujukan dengan biaya terjangkau oleh masyarakat miskin secara bertahap," kata Mohammad Yahya Fuad.

    Selain itu, pada 2016 juga terdapat program unggulan dan inovasi pelayanan publik urusan kesehatan. Diantaranya, pembiayaan JKN-BPJS sharing APBD-APBDes dengan cakupan sebanyak 24.992 penduduk miskin. Kemudian ambulan gratis bagi masyarakat miskin dengan jumlah ambulans 45 unit dan telah melayani 260 orang. "Pada tahun lalu kita juga telah mencanangkan Gerakan Anti Merokok, yang diketui  oleh Wakil Bupati," ujarnya.

    Disisi lain, meski penyerapannya tidak maksimal namun kinerja urusan kesehatan secara umum meningkat. Misalnya, angka kematian bayi turun dari 201 kasus (2015) menjadi 179 kasus (2016). Cakupan kunjungan ibu hamil K4 turun dari 98,4 persen (2015) menjadi 94,19 persen (2016). Kemudian cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 99,7 persen.  "Namun, tetap masih ada yang perlu mendapat perhatian serius. Karena angka kematian ibu meningkat dari 14 kasus (2015) menjadi 16 kasus (2016)," tegas bupati.

    Dalam LKPj itu juga diketahui, target pendapatan daerah tahun 2016 sebesar Rp 2,77 triliun lebih. Namun, hanya terelasisasi terealisasi sebesar Rp 2,60 trilium lebih atau 93,78 persen. Sedangkan anggaran belanja sebesar Rp 3,03 triliun lebih dengan realisasi sebesar Rp 2,70 triliun lebih atau 89,06 persen.

    Pada tahun 2016 alokasi dana urusan pekerjaan umum dari APBD Kabupaten Kebumen sebesar dialokasikan sebesar Rp 499,61 miliar lebih. Dengan realisasi hingga Rp 448,63 miliar lebih atau 89,79 persen. Dari realisasi anggaran tersebut, kinerja yang dihasilkan antara lain ruas jalan dengan kondisi baik sepanjang 494,32 kilometer, kondisi sedang 185,86 kilometer, rusak ringan 141,43 kilometer dan rusak berat 159,29 kilometer.

    Menurut data per tahun 2015 dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kebumen, pada tahun 2014 lalu terdapat 502,23 kilometer ruas jalan dengan kondisi baik, kondisi sedang 138,45 kilometer, rusak ringan 156,40 kilometer dan rusak berat sepanjang 161 kilometer.

    "LKPj Tahun 2016 ini merupakan cerminan kinerja tahun pertama Bupati dan Wakil Bupati Kebumen Periode 2016-2021," paparnya.

    Menurutnya, isu strategis pembangunan di Kabupaten Kebumen tahun 2016-2021 adalah masih tingginya tingkat kemiskinan penduduk. Angka kemiskinan Kabupaten Kebumen bahkan masih lebih tinggi dari Provinsi Jawa Tengah dan Nasional.

    "Oleh karena itu, selama tahun 2016, kami sangat fokus pada pelaksanaan program kegiatan penanggulangan kemiskinan," tegasnya.

    Dia menambahkan, pihaknya telah menggerakan banyak stakeholder untuk meletakkan pondasi yang kuat bagi penanggulangan kemiskinan secara lebih masif. Selama tahun 2016 Kebumen juga membuat banyak inovasi pelayanan publik. Ada sekitar 188 buah inovasi, atau terbanyak kedua di Indonesia. "Sehingga kita meraih penghargaan Inovasi Administrasi Negara dari Lembaga Administrasi Negara. Dengan cara itulah, kita berharap bisa mengurangi angka kemiskinan penduduk secara signifikan," tandasnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top