• Berita Terkini

    Jumat, 28 April 2017

    Duh, Popok Bayi Ikut Jejali Sungai Bremi Pekalongan

    M. AINUL ATHO'
    PEKALONGAN-  BPBD Kota Pekalongan menggelar aksi bersih sungai sebagai upaya pengurangan resiko bencana di Kota Pekalongan. Sungai Bremi, menjadi lokasi pertama, dan ditetapkan prioritas dalam menjalankan program tersebut.

    Kondisi sungai yang melintasi sejumlah kelurahan itu, memang dinilai paling rawan, karena disesaki berbagai macam sampah dan tanaman liar.

    Dalam aksi bersih sungai yang melibatkan TNI/Polri, komunitas dan relawan Kamis (27/4), terpantau kondisi sungai dipenuhi tanama enceng gondok dan rumput liar.
    Tak hanya itu, berbagai jenis sampah juga terlihat diangkat oleh para relawan. "Banyak pampers (popok bayi) di dalam, tidak hanya satu tadi banyak ditemukan. Dibungkus plastik dan dibuang di sungai. Ini yang menyebabkan air susah mengalir, selain enceng gondok," tutur Atho, salah satu relawan.

    Dari pantauan, kondisi sungai tersebut memang terlihat memprihatinkan. Dilihat dari Jalan Angkatan 66 Kelurahan Pasirkratonkramat, hampir seluruh bagian sungai tertutupi rumput liar dan enceng gondok.

    Para relawan yang hanya menggunakan alat manual, juga terlihat kesulitan mengangkat sampah dan tanaman liar tersebut.

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan, Suseno SH mengatakan, Sungai Bremi menjadi prioritas, karena memang kondisinya yang dinilai sudah parah. Rumput liar dan enceng gondok, sudah memenuhi sungai, hingga kedalaman tertentu. "Karena sungai yang penuh, maka kapasitasnya untuk menampung air berkurang. Itu yang menyebabkan sering terjadi luapan air dari sungai saat rob maupun hujan," tuturnya yang ditemui di lokasi.

    Untuk itulah, sambung Suseno, pihaknya juga berencana akan menyiagakan petugas khusus untuk menjaga sungai tersebut. Melalui kegiatan patroli sungai, setidaknya sekali dalam satu minggu petugas akan turun ke sungai tersebut untuk membersihkan sampah, maupun enceng gondok yang tumbuh di sepanjang sungai.

    "Tapi nanti setelah bersih, tidak menumpuk seperti ini. Sehingga petugas hanya membersihkan secara berkala saja. Tidak terlalu berat. Kenapa kami sebut pengurangan resiko bencana, karena memang langkah ini menjadi salah satu upaya kami untuk menurangi resiko atau potensi bencana di wilayah sekitar. Jika melihat kewenangan, memang sungai ini menjadi kewenangan PSDA Provinsi. Tapi karena dampaknya ke Kota Pekalongan, maka kita juga harus turun untuk mengurangi resiko," jelasnya.

    Menurut Suseno, ada dua kelurahan yang dilintasi dan berdampak langsung terhadap kondisi sungai ini yaitu Tirto dan Pasirkratonkramat. Oleh karena itu, BPBD memilih sungai tersebut sebagai lokasi pertama dan prioritas dalam aksi bersih sungai yang baru pertama kali dilaksanakan itu. Kedepan, dikatakan Suseno kegiatan tersebut akan menjadi kegiatan rutin. Pihaknya juga akan melibatkan lebih banyak komunitas dalam kegiatan itu, termasuk para pelajar.

    "Ini akan menjadi kegiatan rutin kami. Semua sungai akan dibersihkan. Beberapa waktu lalu, kami sudah bersihkan sungai loji, tapi dengan fokus di tiang bawah jembatan, karena disana banyak sampah yang menumpuk. Kedepan semua sungai juga akan menjadi sasaran kegiatan ini," tandasnya.(nul)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top