• Berita Terkini

    Senin, 30 Januari 2017

    Tepi Lukulo Jadi Tempat Sampah, Warga Tamanwinangun Geram

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Puluhan Warga RT 2 RW 2  Kelurahan Tamanwinangun Kecamatan Kebumen bergotong-royong membuat pagar di  tepi Sungai Lukulo, Minggu (29/1/2017). Kerja bakti dilaksanakan lantaran warga gusar jika tepi Sungai Luk Ulo selalu digunakan untuk membuang sampah.

    Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres, setiap hari puluhan warga dari luar Kelurahan Tamanwinangun acap kali membuang sampah di tepi Sungai Luk Ulo. Padahal area tersebut masuk dalam  wilayah Kelurahan Tamanwinangun. Sampah yang menumpuk di pinggir sungai sering kali mengganggu warga lantaran menimbulkan bau yang tidak sedap.

    “Tepi sungai bukanlah merupakan tempat sampah yang memanjang. Kami membuat pagar dengan tujuan agar, tempat ini tidak lagi digunakan sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” tutur salah satu tokoh masyarakat setempat Is Suroto (65) disela-sela membuat pagar.

    Pembuatan pagar, lanjutnya, sengaja menggunakan kayu waru dan bambu. Hal ini dimaksud agar kayu waru tersebut dapat tumbuh dan menjadi pohon yang kuat. Sebab salah satu keistimewaan kayu waru yakni mudah tumbuh meskipun dengan cara di stek. “Jika tanaman ini sudah tumbuh, maka akan menjadi pohon yang kuat. Ini penting untuk mencegah longsor,” katanya.

    Is Suroto menjelaskan, kawasan tepi Sungai Lukulo merupakan tanah labil yang mudah longsor. Maka dari itu diperlukan pepohonan sebagai pagar hidup untuk menopang tanah. Selain itu pembuatan pagar menggunakan tanaman hidup akan membuat pagar menjadi awet dan tahan lama. “Mudah-mudahan warga sadar dan tidak lagi membuang sampah di tepi sungai,” paparnya.

    Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris RT 2 RW 2 Kelurahan Tamanwinangun Slamet Riyadi (45), selama ini sebagian besar warga Kelurahan Tamanwinangun telah membuang sampah pada tempat atau box yang telah disediakan oleh DPU. Mayoritas yang membuang sampah di tepi Sungai Luk Ulo tersebut, justru bukan merupakan warga Tamanwinangun. “Kalau begini sama saja kami kebagian getahnya saja. Demi menjaga kesehatan lingkungan, maka warga melakukan pemagaran tepi sungai,” ucapnya, sembari menambahkan, semua bahan untuk membuat pagar merupakan meliputi kayu, bambu dan kawat merupakan swadaya dari masyarakat. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top