• Berita Terkini

    Minggu, 13 November 2016

    Sri Rohani, Gadis Lulusan SD yang Dinobatkan Pahlawan

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Gelar pahlawan tidaklah seperti titel yang harus ditempuh dengan mengikuti jenjang pendidikan formal. Gelar pahlawan diperoleh melalui sebuah perjuangan maupun pengabdian. Hal ini pula yang dialami oleh Sri Rohati warga RT 1 RW 4 Desa Wiromartan Kecamatan Mirit.

    Wanita berusia 19 tahun tersebut dinobatkan sebagai Female Food Hero (FFH) yakni Perempuan Pejuang Pangan  oleh Yayasan OXFAM Jakarta  dan RMI Bogor. Itu setelah perjuangannya mempertahankan tanah pertanian di urut sewu dibuat film dokumenter oleh salah satu siswa SMK Negeri 1 Kebumen yakni Dewi Nuraini kelas XII.

    Ditemui di rumahnya Sri Rohani mengaku sama sekali tidak menyangka jika dirinya bakal mendapat penghargaan tersebut. Dijelaskannya sekitar 15 bulan yang lalu dirinya ikut demonstrasi  untuk mempertahankan tanah pertaniannya (persoalan tanah urut sewu antara warga dengan TNI). Saat mengikuti demo, Sri sendiri sedang mengandung lima bulan anak pertamanya. Meski sedang mengandung, namun hal itu tidak menyurutkan niat hatinya untuk turut mempertahankan tanah pertanian. “Saat itu saya sedang hamil lima bulan, kini anak saya (Faya Marhatus Sholihah) sudah berumur 10 bulan,” tuturnya, Jumat (11/11).

    Dijelaskannya,  pihaknya aktif mengikuti aksi demonstrasi sejak masih lajang. Meski hanya lulusan Sekolah Dasar, namun rasa memiliki tanah sangat tinggi, hal itulah yang menyebabkan pihaknya rela berpanas-panas mengikuti aksi demonstrasi. “Ini adalah sebuah perjuangan untuk mempertahankan tanah kami,” paparnya.

    Sementara itu Dewi Nuraini saat ditemui Ekspres mengatakan, video dokumenter itu dibuat saat tugas PKL. Semua siswa harus membuat film dokumenter. Sebenarnya bisa saja membuat film sederhana seperti produksi pece maupun barang lainnya, yang marak dilakukan warga Bandung Sruni Kecamatan Alian. “Entah mengapa saya sangat tertarik untuk membuat film dokumenter warga urut sewu,” tuturnya yang  mengaku mempunyai cita-cita menjadi sutradara.
    Dengan didampingi guru pembimbing Arif Hadiyanto SKom, Dewi akhirnya dapat merampungkan pembuatan video tersebut. Setelah selesai kebetulan Dewi mendapatkan informasi adanya lomba film. “Saya mengikutkan saja, ternyata mendapatkan juara. Disana tidak ada keterangan juara satu atau berapa, yang jelas juara,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top