• Berita Terkini

    Senin, 17 Oktober 2016

    Hartoyo, Pengusaha yang Kini Jadi Buron KPK

    rumah hartoyo di Klirong
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Wakil Ketua KPK La Ode M Syarif mengatakan, KPK masih memburu Hartoyo pengusaha yang disebut pemberi suap. KPK menduga Hartoyo sebagai otak pemberi suap ke pejabat di pemerintah dan DPRD Kabupaten Kebumen. La Ode M Syarif pun mengultimatum Hartoyo agar menyerahkan diri kepada KPK. "Kami berharap beliau secepatnya melaporkan diri ke KPK," tegas Syarif.

    Saat ini, ujar Syarif, KPK dengan bantuan Polri masih terus mencari keberadaan Hartoyo. "Lebih baik beliau segera menyerahkan diri ke KPK atau ke kantor polisi terdekat," imbau Syarif.

    Sementara itu, saat wartawan koran ini mengunjungi rumah Hartoyo di RT 2 RW 3 Desa Kebadongan Kecamatan Klirong, yang bersangkutan tidak di rumah. Di rumah megah bercat ungu dengan nomor 24 itu wartawan hanya bertemu dengan anak kandung Hartoyo.

    Menurut Rajab Putra Hartoyo (13) ayahnya tak berada di rumah. menurutnya ayahnya itu memang jarang pulang ke rumah sebab memiliki usaha di Jakarta. "Bapak pulangnya gak mesti. Kadang 1 bulan sekali bapak baru pulang," katanya.

    Sementara Hendri, kakak kandung Rajab enggan berkomentar soal ayahnya. "Nggak bisa memberi keterangan,Mas." ujarnya sembari menutup gerbang rumah.

    Penelusuran koran ini, Hartoyo merupakan salah satu rekanan Dinas Pendidikan Olah Raga (Dikpora) Kabupaten Kebumen. Sosok pengusaha ini disebut menjadi salah satu "orang yang sangat berpengaruh" bahkan "bisa mengatur" proyek-proyek di Dikpora khususnya untuk pengadaan bidang pendidikan.

    Itu lantaran dia memiliki sejumlah perusahaan baik di Kebumen maupun di Jakarta. Salah satu perusahaannya adalah produsen alat peraga pendidikan. Namun, kabarnya perusahaan itu berkantor di Jakarta. Di Kebumen, Hartoyo dikenal sebagai pihak yang menjadi rekanan untuk pengadaan meubeler. Semua proyek pemerintah yang berkait dengan pengadaan dikabarkan selalu jatuh kepada Hartoyo.

    Bahkan, Hartoyo disebut bisa mengadakan proyek bila ada anggaran yang belum terpakai di Dikpora. Untuk mencairkan anggaran itu, Hartoyolah yang mengatur agar dibuat proyek seperti pengadaan buku, atau alat peraga atau lainnya. Dalam menjalankan bisnis itu, Hartoyo memiliki tangan kanan bernama Salim yang kini sudah ditangkap dalam OTT kemarin.

    Salim inilah yang menjadi orang kepercayaan Hartoyo menangani sejumlah perusahaan di Kebumen. Tak hanya itu, Salimlah yang mengurus administrasi dari setiap proyek yang didapat Hartoyo. Dan, Sigit Widodo menjadi orang yang menghubungkan antara Hartoyo dengan pihak eksekutif dan legislatif. Dia menentukan calon pemenang lelang.  Termasuk, salah satunya memberikan komisi atau uang dari Hartoyo agar mendapat pengesahan atau persetujuan dari dewan atau eksekutif yang berwenang. Juga saat lelang.

    Dengan kata lain, Hartoyo mampu dan memiliki uang untuk mampu mengatur proyek bahkan merencanakan agar proyek itu jatuh kepadanya. Bahkan "mengatur" pihak-pihak eksekutif dan legislatif agar proyek di DAK Pendidikan jatuh kepadanya. Bukan hanya di Dikpora, Hartoyo disebut menjadi salah satu rekanan untuk pengadaan KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. (saefur/cah/jpnn)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top