• Berita Terkini

    Jumat, 12 Agustus 2016

    Purbalingga Pecahkan Rekor Muri, Ibu Menyusui Terbanyak

    ADITYA/RADARMAS
    PURBALINGG
    A-Kembali Kabupaten Purbalingga mendapatkan rekor Muri untuk katagori Ibu menyusui terbanyak, dengan tempat yang sama dan dalam waktu yang bersamaan. Rekor ini diikuti oleh sebanyak 1.471 bu menyusui di GOR Mahesa Jenar, Kamis (11/8).

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga kembali memecahkan rekor di Museum Rekor Indonesia (MuRI). Kemarin (11/8), Kabupaten Purbalingga mendapatkan rekor MuRI untuk katagori ibu menyusui terbanyak, dengan tempat yang sama dan dalam waktu yang bersamaan. Total, sebanyak 1.471 ibu menyusui berhasil memecahkan rekor ini dalam acara yang digelar di GOR Mahesa Jenar.

    Eksekutuf Manager MuRI Sri Widayati mengatakan, pemcahan rekor MuRI di Purbalingga ini, resmi menumbangkan rekor sempat dipecahkan di Kabupaten Banyumas, Desember 2013 lalu, yang hanya mencatatkan sebanyak 991 peserta. Kegiatan ibu menyusui terbanyak di Kabupaten Purbalingga ini, resmi tercatat di MuRI sebagai rekor ke 7.523.
    Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM mengatakan, rekor ini merupakan rekor salah satu prestasi yang dilaksnakan oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Dari rekor Muri Ibu menyusui tersebut diharapkan dapat menurunkan kematian bayi di Purbalingga. “Bagi ibu yang telah melahirkan hukumnya wajib untuk menyusui anak-anaknya tumbuh sehat,” katanya.

    Bupati juga mewajibkan semua perusahaan di Purbalingga yang sebagian besar di dominasi oleh para wanita agar pelayanan kesehatan harus dilakukan. Terutama pelayanan terhadap ibu-ibu yang sedang hami atau telah melahirkan untuk bisa memberikan susunya kepada anaknya. Pada kesemapatan itu Bupati juga menganti Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Panti Nugroho menjadi Rumah Sehat Ibu dan Anak. Pengantian nama itu diharapkan ibu dan anak di Purbalingga yang dirawat di rumah sakit tersebut menjadi sehat.

    Bupati juga menjelaskan, Pemkab Purbalingga juga meluncurkan berbagai macam program untuk mendukung kemajuan kesehatan di Kabupaten Purbalingga. Diantaranya, program jambanisasi, gebrak gotong-royong, kegiatan sibuh berjamaah, rehab RTLH, Kartu Purbalingga Sehat, serta sejumlah program kesehatan lainnya.

    Menteri kesehatan (Menkes) RI Prof Dr dr Nila Djuwita Farid Moeloek mengatakan, pihaknya mendukung sepenuhnya kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemkab Purbalingga tersebut. "Kami berharap ini, bisa menjadi pendorong meningkatkannya pemberian ASI ekslusif kepada bayi oleh ibu," katanya.

    Sebab, dilihat dari esensi kesehatan, ibu menyusui sangat baik bagi ibu dan si anak, karena asi tidak bisa digantikan dengan yang lain. Dengan memberikan dekapan dan belain kepada si anak, berdampak pada perkembangan IQ anak semakin baik. “Dengan IQ yang baik akan menghasilkan anak-anak yang berkualitas yang kelak akan mejadi penerus bangsa yang kuat,” imbuhnya.

    Menkes juga menambahkan dengan kesehatan yang baik diharpkan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sehingga anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan bisa mengisi kemerdekaan dengan prestasi.

    Pada kegiatan itu juga di luncurkan Kartu Purbalingga Sehat (KPS), peluncuran sistem informasi kamar kosong di rumah sakit sekitar Kabupaten Purbalingga yang berbasis android. Aplikasi tersebut bisa didonwload di play  store dengan nama ER-RS (empty room-rumah sakit). Kemudian peluncuran sistem informasi dan manajemen puskesmas. Sebelum kegiatan rekor Muri, Menkes juga sempat melakukan kunjungan di pembangunan Rumah Sehat Ibu dan Anak (RSIA ) Panti Nugroho. Kemuidian kunjungan ke PT Shung Shim International, sebagai perusahaan yang peduli terhadap program laktasi di perusahaan. (tya)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top