• Berita Terkini

    Jumat, 18 Desember 2015

    Kesadaran Donor Darah Masih Rendah

    SUDARNO AHMAD/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kesadaran warga untuk mendonorkan darahnya du Unit Donor Darah (UDD) PMI Kebumen terbilang rendah. Pasalnya, dari 1,3 juta lebih penduduk Kabupaten Kebumen, yang tercatat sebagai pendonor darah sukarela hanya 11.408 orang.

    Hal itu diungkapkan oleh Ketua PMI Kabupaten Kebumen, Komper Wardopo, pada acara rakorwil PMI se Wilayah II Jawa Tengah dalam rangka Kesiapsiagaan antisipasi bencana alam musim penghujan. Dan pencari serta pelestari donor darah sukarela, di Pendopo Bupati, Kamis (17/12/2015).

    Komper Wardopo, mengatakan dari 11.408 pendonor sukarela, UDD PMI baru mampu mengumpulkan 2.000 kantong darah. "Ini memang masih rendang dibandingkan jumlah penduduk yang mencapai 1,3 juta. Padahal seharusnya dalam satu bulan bisa lebih dari 2.000 kantong," kata Komper Wardopo.

    Hadir pada rakor tersebut, Pj Bupati Kebumen M Arief Irwanto, Wakil Ketua PMI Jawa Tengah Edi Susanto, Kepala Bidang Pemerintahan Bakorwil II Pinandoyo Wikanti, Ketua PMI Kabupaten Kebumen Komper Wardopo, pengurus PMI se Bakorwil II, yang meliputi Wilayah Kedu, Surakarta dan Pekalongan.

    Dalam pengarahannya, Wakil Ketua  PMI Jawa Tengah Edi Susanto, menyampaikan rakor tersebut sebagai media tukar pikiran dalam menghadapi bencana alam yang berpotensi timbul di musim penghujan ini. "Sehingga kalau ada masalah dikoordinasikan dengan baik, apalagi kalau terjadi bencana antar wilayah kabupaten. Inilah pentingnya rakor ini. Bakorwil juga jadi tahu, sehingga pada saat terjadi bencana semua saling mendukung," ucapnya.

    Edi Susanto, juga meminta relawan dan sukarelawan PMI dalam menjalankan tugas kemanusiaan harus mempunyai integritas tinggi. "Ini penting karena kalau berintegritas, maka PMI akan mendapat kepercayaan dari masyarakat. Dengan kepercayaan maka roda PMI akan berjalan dengan baik," tegasnya.

    Ia juga mengungkapkan, PMI Jawa Tengah pada 2015 mendapat bantuan dana dari APBD Provinsi sebesar Rp 9,7 miliar. Itu di luar anggaran di tiga Bakorwil yang ada di Jawa Tengah. Menurutnya, ini perhatian pemerintah kepada PMI. Kepercayaan itu, kata dia,  harus dijaga.

    Selain itu, terkait bencana, PMI harus bekerjasama dengan BPBD. Karena BPBD yang ditunjuk pemerintah untuk menangani bencana. "Ke depan kita harus bisa meningkatkan kinerja kita, harus berintegritas tinggi. Relawan, sukarelawan harus bekerja dengan hati. Sehingga yang ditolong akan senang. PMI harus mandiri, dan PMI harus dicintai oleh masyarakat," tandasnya.(ori)





    Berita Terbaru :


    Scroll to Top