![]() |
ISTIMEWA |
Oleh KSL para siswa MI Darussa’adah 2 Petanahan diajarkan drama musikal tentang cinta lingkungan. Bukan hanya itu saja, para siswa juga diajarkan paduan suara. Pada drama musikal tentang cinta lingkungan, menceritakan tentang peringatan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Ini disajikan dalam bentuk yang memghibur. Selain itu juga diselingi dengan tarian dan lagu.
Ketua Komunitas Sahabat Lingkungan Aditya Fradana menyampaikan drama ditampilkan oleh siswa kelas kelas 1 sampai dengan 4. Sedangkan paduan suara untuk kelas 6. Acara ini telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.
“Selain itu KSL juga membuat photo booth untuk mengabadikan moment bagi anak, guru dan wali murid. Ini terbuat dari barang bekas yang disusun sedemikian rupa,” tuturnya, beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, Komunitas Sahabat Lingkungan merupakan komunitas yang di bentuk untuk mensosialisasikan tentang cinta lingkungan ke anak – anak. Komunitas ini beranggotakan mahasiswa yang berbeda-beda. Ini ada yang dari IAINU, STIE, UNY, UTY dan lainnya. “Kegiatan yang dilakukan komunitas sahabat lingkungan tour ke sekolah – sekolah. Ini dengan mensosialisasikan cinta lingkungan ke anak – anak,” ungkapnya.
Aditya menyampaikan yang dilakukan dalam acara tersebut yakni mengajak anak-anak cinta lingkungan dengan kemasan yang menarik. Ini seperti ice breaking, tepuk 3R yakni reduce, recycle, reuse. Selain itu praktek pembuatan pupuk kompos, pemanfaatan barang bekas.
Pihaknya menambahkan, beragam cara dilaksanakan untuk meningkatkan anak cinta lingkungan. Ini salah satunya dilakukan dengan menjaga lingkungan agar bersih. “Sampah menjadi faktor utama lingkungan kotor. Pengelolaan sampah yang tepat menjadi penentu terciptanya kebersihan lingkungan,” ucapnya. (mam)
Ketua Komunitas Sahabat Lingkungan Aditya Fradana menyampaikan drama ditampilkan oleh siswa kelas kelas 1 sampai dengan 4. Sedangkan paduan suara untuk kelas 6. Acara ini telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.
“Selain itu KSL juga membuat photo booth untuk mengabadikan moment bagi anak, guru dan wali murid. Ini terbuat dari barang bekas yang disusun sedemikian rupa,” tuturnya, beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, Komunitas Sahabat Lingkungan merupakan komunitas yang di bentuk untuk mensosialisasikan tentang cinta lingkungan ke anak – anak. Komunitas ini beranggotakan mahasiswa yang berbeda-beda. Ini ada yang dari IAINU, STIE, UNY, UTY dan lainnya. “Kegiatan yang dilakukan komunitas sahabat lingkungan tour ke sekolah – sekolah. Ini dengan mensosialisasikan cinta lingkungan ke anak – anak,” ungkapnya.
Aditya menyampaikan yang dilakukan dalam acara tersebut yakni mengajak anak-anak cinta lingkungan dengan kemasan yang menarik. Ini seperti ice breaking, tepuk 3R yakni reduce, recycle, reuse. Selain itu praktek pembuatan pupuk kompos, pemanfaatan barang bekas.
Pihaknya menambahkan, beragam cara dilaksanakan untuk meningkatkan anak cinta lingkungan. Ini salah satunya dilakukan dengan menjaga lingkungan agar bersih. “Sampah menjadi faktor utama lingkungan kotor. Pengelolaan sampah yang tepat menjadi penentu terciptanya kebersihan lingkungan,” ucapnya. (mam)
Berita Terbaru :
- QRIS Satukan Transaksi Digital, UMKM Kebumen Semakin Mudah Jualan
- TMMD Bangun Jalan Rabat Beton di Desa Tugu
- Luncurkan Jersey Baru, Kebumen Angels Optimis Tatap Musim 2025
- Pemkab Kebumen Raih WTP dari BPK-RI Delapan Kali Berturut-Turut
- Presiden Kurban di Kebumen, Sapi 950 Kg Milik Warga Klirong
- Infrastruktur Jadi Fokus Pembangunan Kebumen di Tahun 2025
- Pemkab Kebumen Bakal Buka Kembali Pendaftaran Kios Kapal Mendoan