IMAM/ESKPRES |
Selain biayanya murah, pengobatan alternatif dinilai lebih aman dan tanpa efek samping karena pengobatan jenis ini tidak menggunakan obat kimia. Salah satu pengobatan alternatif yang selalu ramai dikunjungi oleh pasien, adalah Gus Iwan warga RT 5 RW 2 Desa Banjurmukadam Kecamatan Buluspesantren.
Dengan kepiawaiannya Gus Iwan dapat mengobati berbagai macam penyakit dengan cara totok syaraf atau pijat refleksi. Setiap hari rumahnya pun selalu ramai dari kunjungan pasien hingga mencapai 200 orang perhari. Pasien bukan hanya berasal dari Kabupaten Kebumen saja, melainkan juga kabupaten luar Kebumen bahkan hingga mancanegara. “Untuk hari Sabtu saya libur,” tuturnya disela-sela menangani pasien, Rabu (20/4/2016).
Menurutnya, semua penyakit itu, mulai dari tumor, kanker maupun pegal-pegal disebabkan oleh tidak lancarnya aliran darah dan adanya sistem syaraf yang tersumbat oleh partikel kotoran bisa ditangani. Pengobatan dilakukan dengan menyalurkan energi panas melalui totok syaraf. Kotoran yang menyumbat hancur, dengan demikian maka sistem syaraf dan aliran darah akan kembali normal. “Jika semua sudah normal tentunya akan sehat kembali,” katanya.
Dijelaskannya, untuk stroke pengobatan dilakukan dengan pemijatan seminggu dua kali selama tiga bulan. Pasien juga tidak diberi obat maupun jamu ramuan apapun. Pengobatan murni dilakukan dengan cara pemijatan di bagian kaki atau tangan. “Saya menangani pasien dengan berberapa keluhan dari berbagai penyakit. Rata –rata pasien yang sudah berobat cocok,” paparnya.
Dalam menangani pasien, Gus Iwan juga terbiasa melakukan pemijatan terhadap enam pasien sekaligus. Pemijatan dilakukan dengan menekan titik syaraf tertentu menggunakan tangan maupun kaki. Dengan kemampuan memijat sekaligus enam orang, maka tak heran perhari Gus Iwan mampu memijat 200 pasien. “Saya mijatnya juga tidak menggunakan banyak tenaga, maka dari itu sanggup menangani 200 pasien perharinya,” ucapnya. (mam)
Menurutnya, semua penyakit itu, mulai dari tumor, kanker maupun pegal-pegal disebabkan oleh tidak lancarnya aliran darah dan adanya sistem syaraf yang tersumbat oleh partikel kotoran bisa ditangani. Pengobatan dilakukan dengan menyalurkan energi panas melalui totok syaraf. Kotoran yang menyumbat hancur, dengan demikian maka sistem syaraf dan aliran darah akan kembali normal. “Jika semua sudah normal tentunya akan sehat kembali,” katanya.
Dijelaskannya, untuk stroke pengobatan dilakukan dengan pemijatan seminggu dua kali selama tiga bulan. Pasien juga tidak diberi obat maupun jamu ramuan apapun. Pengobatan murni dilakukan dengan cara pemijatan di bagian kaki atau tangan. “Saya menangani pasien dengan berberapa keluhan dari berbagai penyakit. Rata –rata pasien yang sudah berobat cocok,” paparnya.
Dalam menangani pasien, Gus Iwan juga terbiasa melakukan pemijatan terhadap enam pasien sekaligus. Pemijatan dilakukan dengan menekan titik syaraf tertentu menggunakan tangan maupun kaki. Dengan kemampuan memijat sekaligus enam orang, maka tak heran perhari Gus Iwan mampu memijat 200 pasien. “Saya mijatnya juga tidak menggunakan banyak tenaga, maka dari itu sanggup menangani 200 pasien perharinya,” ucapnya. (mam)
Berita Terbaru :
- Warga Tirtomoyo Gelar Sadranan, Sekaligus Peringatan Hari Jadi
- Ribuan Jamaah Hadiri Tabligh Akbar PCM Kecamatan Sadang
- Memetri Bumi, Warga Ginandong Nanggap Wayang Kulit
- Dalang Eko Suwaryo Meriahkan Memetri Bumi di Klirong
- Nelayan Jadi Korban Tabrak Lari di Jalur Logending
- Jadi Calon Tunggal, Zubair Syamsu Resmi Maju Jadi Caketum KONI
- Truk Vs Truk di Jalur Kebumen-Purworejo, Satu Meninggal Dunia