SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Sejak pukul 11.00 WIB, sudah ada warga antre untuk mendapatkan paket sembako gratis yang selalu digelar rutin setiap tahunnya. Isi paket tersebut terditi dari tiga kilogram beras, sejumlah mi instan, kue, hingga buah-buahan.
Salah satu warga penerima bantuan, Tukini (69), mengaku sangat terbantu dengan pemberian dari Tempat Ibadah Tri Darma (TITD) tersebut. Wanita yang sudah menjanda ini rutin menerima bantuan tersebut setiap tahunnya. "Untuk persediaan beras di rumah. Jadi uang yang buat beli beras bisa digunakan untuk yang lain," tuturnya, usai menerima paket sembako, kemarin.
Hadir pada acara tersebut, Ketua Yayasan TITD Kong Hwie Kiong Kebumen Sugeng Budiawan, pengurus klenteng, serta tokoh keturunan Tiong Hoa di Kabupaten Kebumen.
Pengurus Klenteng Kong Hwie Kiong Tjen Lay, mengatakan pembagian paket sembako gratis tersebut sebagai laku cinta bakti sebagai sesama mahluk. Kegiatan tersebut dipersembahkan kepada arwah leluhur, orangtua, maupun orang-orang yang telah mendahului mereka. "Kita berbagi dengan warga yang kurang beruntung," kata Tjen Lay, disela-sela kegiatan bakti sosial tersebut.
Tjen Lay, menjelaskan tradisi King Hoo Ping atau sembahyang arwah selalu digelar rutin oleh warga keturunan Tiong Hoa di Kebumen. Pada tradisi yang dipimpin oleh sesepuh klenteng ini di persembahkan sejumlah sesajian yang ditaruh ditaruh di atas. Sesaji tersebut berupa lauk pauk, nasi, kue, buah, dan minuman.
Upacara King Hoo Ping dilaksanakan pada bulan ke-7 Imlek, atau biasanya jatuh pada 28 Agustus. Upacara bertujuan untuk menghormati arwah leluhur, orang tua, kakek, nenek, baik yang dikenal maupun tidak dikenal. "Acara kita mulai dengan sembahyang bersama pada paginya, baru siangnya kita bagikan paket sembako," ungkapnya.
Ia mengatakan, sembahyang King Hoo Ping merupakan pernyataan perwujudan cita berbakti umat Khonghucu, sebagai penghormatan dan pengenangan kembali atas arwah leluhur, saudara, sahabat yang telah mendahului.Sesaji yang dihidangkan antara lain, lauk, kue, beberapa jenis minuman dan buah.(ori)
Hadir pada acara tersebut, Ketua Yayasan TITD Kong Hwie Kiong Kebumen Sugeng Budiawan, pengurus klenteng, serta tokoh keturunan Tiong Hoa di Kabupaten Kebumen.
Pengurus Klenteng Kong Hwie Kiong Tjen Lay, mengatakan pembagian paket sembako gratis tersebut sebagai laku cinta bakti sebagai sesama mahluk. Kegiatan tersebut dipersembahkan kepada arwah leluhur, orangtua, maupun orang-orang yang telah mendahului mereka. "Kita berbagi dengan warga yang kurang beruntung," kata Tjen Lay, disela-sela kegiatan bakti sosial tersebut.
Tjen Lay, menjelaskan tradisi King Hoo Ping atau sembahyang arwah selalu digelar rutin oleh warga keturunan Tiong Hoa di Kebumen. Pada tradisi yang dipimpin oleh sesepuh klenteng ini di persembahkan sejumlah sesajian yang ditaruh ditaruh di atas. Sesaji tersebut berupa lauk pauk, nasi, kue, buah, dan minuman.
Upacara King Hoo Ping dilaksanakan pada bulan ke-7 Imlek, atau biasanya jatuh pada 28 Agustus. Upacara bertujuan untuk menghormati arwah leluhur, orang tua, kakek, nenek, baik yang dikenal maupun tidak dikenal. "Acara kita mulai dengan sembahyang bersama pada paginya, baru siangnya kita bagikan paket sembako," ungkapnya.
Ia mengatakan, sembahyang King Hoo Ping merupakan pernyataan perwujudan cita berbakti umat Khonghucu, sebagai penghormatan dan pengenangan kembali atas arwah leluhur, saudara, sahabat yang telah mendahului.Sesaji yang dihidangkan antara lain, lauk, kue, beberapa jenis minuman dan buah.(ori)
Berita Terbaru :
- Jateng Fair 2025 Dibuka, Ahmad Luthfi: Tumbuhkan Perekonomian Baru
- Selamatkan Pesisir Jateng, Ahmad Luthfi: Jangan Hanya Menanam, Mangrove Harus Dirawat
- Pemprov Jateng Target Pekerjaan Hybrid Sea Wall Demak Mulai Oktober 2025
- Target 17 Ribu, Jateng Provinsi Tertinggi Berikan Bantuan RTLH
- Wujudkan Swasembada Garam, BUMD Pemprov Jateng Serap 30 Ribu Ton Produksi Petambak Lokal
- 20 Tahun Hidup di Atas Rob, Warga Berharap Besar dengan Tanggul Laut
- Pemprov Jateng Jalin Kerja Sama dengan Fujian