![]() |
ISTIMEWA |
Jumlah tersebut diyakini akan terus bertambah menyusul tahun 2015 masih tersisa empat bulan lagi. Padahal pada 2014 lalu, kasus serupa hanya ditemukan 84 kasus selama satu tahun. Ironisnya, para pelaku diduga orang-orang dekat dengan korban. Bahkan pernah BPPKB Kebumen pernah menangani tindakan kekerasan tersebut dilakukan oleh orangtuanya sendiri.
Kepala Bidang Perlindungan Anak BPPKB Kebumen, Susilo, mengatakan dampak dari terjadinya kasus pelecehan seksual kepada anak sangat fatal terhadap masa depannya. Terutama terhadap kondisi pisikologisnya. "Namun dari angka tersebut, semuanya tertangani," kata Susilo, di dampingi Kasubbid Peningkatan Kualitas Hidup Anak, Elis Joko Widodo, di kantornya, Kamis (13/8/2015).
Banyaknya angka kekerasan terhadap anak tahun ini, menyusul mulai terbukanya masyarakat melaporkan setiap kasus yang terjadi kepada BPPKB. Terlebih, saat ini sudah terbentuk Komisi Perlindungan Anak Desa (KPAD), yang konsen membantu masyarakat menangani kasus kekerasan terhadap anak. Bahkan KPAD saat ini sudah terbentuk di 128 desa/kelurahan dari 460 desa di Kabupaten Kebumen.
Berkat upaya dan komitmen terhadap perlindungan anak, Pemkab Kebumen kembali mendapat apresisasi dari pemerintah pusat. Untuk yang ketiga kalinya, Pemkab Kebumen menerima penghargaan Kabupaten Layak Anak 2015. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi, yang diterima oleh Pj Bupati Kebumen Arief Irwanto, di Istana Kepresidenan Bogor, pada puncak peringatan Hari Anak Nasional 2015, Selasa, 11 Agustus.
"Kalau dulu masih banyak masyarakat yang enggan melaporkan karena dianggapnya aib. Tapi sekarang dengan bantuan masyarakat, LSM, serta KPAD, mereka sekarang dengan sukarela mau melaporkan," tegas Susilo.
Selain itu, BPPKB juga meluncurkan program Telepon Sahabat Anak (Tesa) yang melayani pengaduan dan konsultasi masalah anak. Nomor layanan tersebut, yaitu 087739543000, 085701563000 dan 081215583000. "Layanan ini selama 24 jam full," ucapnya. (ori)
Banyaknya angka kekerasan terhadap anak tahun ini, menyusul mulai terbukanya masyarakat melaporkan setiap kasus yang terjadi kepada BPPKB. Terlebih, saat ini sudah terbentuk Komisi Perlindungan Anak Desa (KPAD), yang konsen membantu masyarakat menangani kasus kekerasan terhadap anak. Bahkan KPAD saat ini sudah terbentuk di 128 desa/kelurahan dari 460 desa di Kabupaten Kebumen.
Berkat upaya dan komitmen terhadap perlindungan anak, Pemkab Kebumen kembali mendapat apresisasi dari pemerintah pusat. Untuk yang ketiga kalinya, Pemkab Kebumen menerima penghargaan Kabupaten Layak Anak 2015. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi, yang diterima oleh Pj Bupati Kebumen Arief Irwanto, di Istana Kepresidenan Bogor, pada puncak peringatan Hari Anak Nasional 2015, Selasa, 11 Agustus.
"Kalau dulu masih banyak masyarakat yang enggan melaporkan karena dianggapnya aib. Tapi sekarang dengan bantuan masyarakat, LSM, serta KPAD, mereka sekarang dengan sukarela mau melaporkan," tegas Susilo.
Selain itu, BPPKB juga meluncurkan program Telepon Sahabat Anak (Tesa) yang melayani pengaduan dan konsultasi masalah anak. Nomor layanan tersebut, yaitu 087739543000, 085701563000 dan 081215583000. "Layanan ini selama 24 jam full," ucapnya. (ori)
Berita Terbaru :
- Dana Hibah untuk KONI Belum Turun, Tunggu Ketum Definitif
- Jelang Porprov, Ketum KONI Kebumen Mundur
- Sinergi BPJamsostek Kebumen Bersama Smart Agen BRI Kebumen Lindungi Pekerja informal
- Angin Kencang, Dua Rumah di Petanahan Rusak
- Sambut Bulan Sura, Warga Adikarso Gelar Tradisi Krapyak
- Bazar Murah Polres Kebumen Diserbu Warga
- Sunatan Massal Semarakkan Peringatan HUT Bhayangkara ke-79