• Berita Terkini



    Senin, 30 Juni 2025

    Sambut Bulan Sura, Warga Adikarso Gelar Tradisi Krapyak


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Datangnya tahun baru muharam menjadi hal yang istimewa bagi sebagian warga Kabupaten Kebumen. Banyak cara dan tradisi dilakukan oleh warga


    Salah satunya yang dilakukan warga Desa Adikarso Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. Seiring datangnya tahun baru muharam yang jatuh Jumat (27/6/2025, warga menggelar tradisi "Krapyak" pada Kamis (26/6/2025). Dalam tradisi krapyak ini, warga bergotong royong mengganti pagar makam sesepuh desa


    Uniknya, memugar dan mengganti pagar makam ini, warga menggunakan bambu khusus, yakni jenis  bambu wulung. Tak sekedar menganyam biasa, namun ada motif tersendiri dalam setiap anyaman yang ujugnya harus saling menyambung.


    Selain itu, uniknya prosesi anyaman Krapyak di Desa Adikarso Kebumen ini dalam proses penyusunannya tidak menggunakan paku atau bahan modern. Yakni hanya menggunakan tali ijuk sebagai pengikatnya.


    Prosesi pemugaran dan menganyam dilakukan oleh kaum laki-laki sementara untuk kaum perempuan berperan memasak berkat untuk dibagikan kepada masyarakat yang hadir. Dalam tradisi ini, warga juga memasak gulai kambing, olahan ketan untuk warga yang kerja bakti di makam


    Sekretaris Desa Adikarso Kebumen, Ahmad Amin Mustofa mengatakan, tradisi Krapyak di Desa Adikarso, merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan pada bulan Sura  atau bulan Muharam secara kalender Hijriyah.


    "Krapyak ini sekaligus menguatkan nilai gotong-royong serta kekompakan masyarakat, dimana masyarakat harus kompak dan satu tujuan dalam membuat anyaman, karena kalau berbeda saja anyaman bisa gagal dan harus diulang, jadi antara ujung dan ujung yang lain itu harus saling ketemu," ujar Amin Mustofa


    Penggantian pagar bambu dilakukan di lokasi makam secara bergantian. Tahun ini, tradisi Krapyak Adikarso digelar di makam wetan dimana proses pemugaran pagar yang melingkari makam sesepuh desa yakni Mbah Amonggati, dan Mbah Amenggati, dan Mbah Wargantaka. 


    “Ada dua lokasi makam yakni Mbah Amonggati dan Amenggati dan Makam Bokuning jadi setiap tahunnya bergantian, jadi satu makam dua tahun sekali,” kata Amin yang juga Ketua GP Ansor Kebumen kepada wartawan Kemarin.


    Amin menjelaskan, pelaksanaan tradisi Krapyak di Desa Adikarso tahun ini agak berbeda yakni digelar selama dua hari yakni Kamis Wage 26 Juni atau 29 Dzulhijjah dan Jumat Kliwon tanggal 27 Juni 2025 atau 1 Muharam 1447 Hijriyah.


    “Ini karena kebetulan hari Kamis Wage jatuh masih bulan Besar atau Dzulijah, dan 1 Muharam jatuh tepat hari Jumat Kliwon, pelaksanaan ini berbeda dari biasanya dan sudah berdasar kesepakatan rapat bersama sesepuh dan perangkat desa,” ujar Amin.


    Tradisi ini juga sebagai bentuk dukungan Gopark Kebumen Global Unesco dalam segi kreatifitas seni kriya dan sejarah serta kekompakan gotong-royong masyarakat menjaga alam. “Krapyak ini bukan sekedar tradisi namun bentuk melestarikan kreatifitas seni kriya anyaman bambu secara turun temurun,” ujar Amin.(fur)



    Berita Terbaru :