• Berita Terkini

    Senin, 15 April 2024

    Lebaran, Bupati Kebumen Gelar Open House selama Empat Hari

     


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-  Selama lebaran tahun ini,  Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menggelar open house selama empat hari. Sejumlah elemen masyarakat ia temui sekaligus mempererat tali silaturahmi dengan warga


    Open house pertama berlangsung pada Jumat 12 April pukul 19.30 WIB, yakni silaturahmi Bupati dengan warga desa Kutosari, Kelurahan Bumirejo, kelurahan Kebumen dan Pedagang Kaki Lima Komplek Alun-alun Kebumen dan Moro Soetta.

    Kemudian, Sabtu 13 April 2024, Bupati silaturahmi dan halal bi halal dengan Forkopimda, Anggota DPRD,  pimpinan OPD dan tokoh agama/ masyarakat. Selanjutnya, pada Minggu 14 April 2024, Bupati silaturahmi dan halal bi halal dengan Camat, Forkopimcam, Kades dan perangkat Desa serta perwakilan RT/RW, serta masyarakat umum. 

    Di hari terakhir open house Bupati silaturahmi dan halal bihalal dengan tenaga pendidik, Kepala Sekolah dan Pengawas se Kab kebumen. Kemudian dilanjutkan dengan karyawan/karyawati Pemkab Kebumen.

    Di hari terakhir open house yang berlangsung di Pendopo Kabumian, Senin 15 April 2024, Bupati menyampaikan jika ada kekeliruan dalam menjalankan roda pemerintahan, maka yang patut disalahkan adalah pemimpinnya.   Menurutnya, pemimpin bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan bawahan. Untuk itu, tak segan Bupati meminta maaf kepada semua jajarannya.

    "Tentu apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam menjalankan roda pemerintahan ini, maka yang patut disalahkan adalah pemimpinnya. Dan saya pribadi tidak segan untuk menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak/Ibu semua, serta masyarakat," ujar Bupati.

    Bupati terus mengingatkan kepada jajarannya untuk bekerja sesuai dengan tata aturan. Ia menyebut kinerja Pemda itu selalu diawasi, baik oleh BPK, KPK, dan juga masyarakat. Karenanya sebagai ASN dinilai penting memiliki sikap dan integritas yang baik.

    "Pemerintahan kita dulu sempat memiliki pengalaman buruk dengan penegak hukum. Ini harus menjadi catatan kita bersama, jangan sampai terulang kembali. Makanya tata aturan itu harus dijaga dan dijalankan sebaik mungkin," ujarnya.

    Tak lupa, Bupati juga meminta maaf apabila selama memimpin masih banyak yang merasa belum puas dengan kebijakan yang diambil. Misalnya yang sering disorot adalah terlalu seringnya merotasi jabatan PNS. Menurut Bupati, rotasi jabatan itu bukan karena dendam pribadi, karena murni untuk memenuhi kebutuhan organisasi, penyegaran dan pembelajaran.

    Ia merasa tidak ada beban dalam merotasi PNS. Karena dalam setiap pergeseran atau pengangkatan jabatan, tidak ada satu rupiahpun yang ia terima sebagai imbalan. Ia mengaku diawal kebijakannya itu, banyak PNS yang kaget, namun perlahan sekarang sudah terbiasa.

    "Alasan lain kenapa saya tidak mau pejabat berlama-lama berada di posisinya. Karena saya tidak mau ada pejabat yang merasa hutang budi dengan penyedia jasa, yang ini bisa menimbulkan konflik kepentingan, dan melahirkan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme," ucapnya.

    Sebagai pemimpin, Bupati menyatakan, dirinya siap dikritik dan disalahkan karena kebijakannya. Ia pun merasakan hal yang demikian, apapun kebijakan yang diambil pastinya: ada yang suka, ada juga yang tidak suka. "Saya sebagai pemimpin pun tidak bisa menyenangkan semua orang. Pasti ada saja yang disalahkan," ucapnya.

    "Misalnya, kebijakan membangun kota, katanya Bupati hanya fokus membangun kota, wilayah tidak dibangun. Padahal kita juga bangun wilayah lebih banyak dari perkotaan. Nanti ada yang bilang kalau infrastruktur terus yang dibangun, yang lain nggak diperhatikan. Jadi ada saja salahnya," ucapnya.

    Menurutnya semua itu tergantung cara pandang. Yang pasti, Bupati berusaha mengakomodir semua. Dia fokus juga untuk menciptakan SDM unggul. pihaknya memperhatikan nasib guru honorer, dan tenaga kesehatan untuk diangkat sebagai PPPK.

    Rofingatun, termasuk salah satu pegawai di Disdukcapil yang merasakan dampak dari kebijakan Bupati mengusulkan lebih banyak formasi PPPK. Dengan begitu, setelah sekian tahun lamanya menjadi tenaga honorer, ia kini sudah bersatus ASN sebagai PPPK.

    "Alhamdulillah di era kepemimpinan beliau, saya bisa menjadi PPPK, karena saya sudah sekian tahun lamanya belum pernah ada usulan formasi di tempat saya bekerja, begitu 2022 kemarin dibuka, saya langsung daftar dan alhamdulillah diterima," ucapnya.

    Rofi berharap, Bupati bisa mengusulkan lebih banyak lagi tenaga PPPK di Pemkab Kebumen. Agar pegawai honorer yang lain juga punya kesempatan yang sama seperti dirinya. Ia pun mendengar Bupati sudah  berkomitmen untuk mengangkat pegawai honorer menjadi PPPK.

    "Semoga itu bisa terwujud. Kami selaku bawahan tentunya selalu mendukung apa yang menjadi kebijakan Pemerintah. Saya peibadi menilai pemerintahan kita semakin baik, semakin solid," tandasnyaBupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama keluarga menggelar open house, silaturahmi dan halal bi halal lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah bersama warga Kelurahan Bumirejo, Kutosari, Kecamatan Kebumen, dan sekitarnya. Halal bi halal berlangsung di Pendopo Kabumian, Jumat malam 12 April 2024.

    Bupati menyampaikan rasa bangga dan senang bisa kembali dari Tanah Suci untuk bersilaturahmi dengan Warga Kelurahan Bumirejo, dimana Bupati sendiri saat ini tinggal di Kelurahan Bumirejo. Ia berharap lebaran ini dijadikan momentum untuk memperkuat silaturahmi.

    "Alhamdulillah rasanya senang sekali bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan bapak-bapak dan ibu-ibu semua warga Kelurahan Bumirejo dan sekitarnya. Jadikan ini sebagai jalan untuk memperkuat persaudaraan kita sebagai sesama warga Kebumen," ujar Bupati.

    Tak lupa, pada kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan mengenai beberapa program pembangunan yang ada di Kota Kebumen, baik renovasi Alun-alun, penataan jalan satu arah, pembangunan drainase dan beberapa hal lainnya. Bupati menegaskan, dengan membangun kota, bukan berarti melupakan yang lain.

    "Bupati selalu dibilang katannya bangunnya hanya di kota, padahal wilayah juga kita bangun. Pembangunan di kota ini hanya 10 persen dari total pembangunan yang kita programkan, dimana 90  persennya justru lebih banyak di wilayah. Tapi nggak apa-apa, mungkin karena ada yang belum paham," ucapnya.

    Lagi pula, Bupati menyebut, pembangunan tata Kota sejatinya sudah dicanangkan sejak Bupati Amin Subdibyo. Misalnya bagaimana membangun drainase yang baik agar kawasan perkotaan tidak selalu banjir ketika musim hujan. "Alhamdulillah sudah mulai kita tata satu persatu-satu, drainase kita bangun agar Tugu Lawet tidak jadi kolam lele," ucapnya.

    Bupati meminta masyarakat untuk tidak segan menjalin komunikasi dengan Bupati. Menurutnya, banyak saluran untuk menyampaikan aspirasi masyarakat ke Bupati, bisa komunikasi dengan lurah, camat, atau melapor ke Lapor Cepat Bupati, bisa juga langsung menyampaikan ke media sosial Bupati.

    "Zaman sekarang jangan menganggap Pemerintah anti kritik. Justru kita sedang berada di zaman keterbukaan. Masyarakat bisa dengan mudah menyampaikan apa saja ke Bupati, bisa lewat Pak Lurah, Pak Camat, ada juga Lapor Cepar, atau bisa langsung whatsApp Bupati atau media sosial Bupati," ujarnya.

    Bupati kemudian, tidak lupa menyampaikan permohonan maaf kepada warga/masyarakat apabila selama memimpin banyak kekurangan dan kesalahan. Ia menyebut ini adalah tahun terakhir masa pemerintahannya bersama Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih. "Mohon segala kesalahan dan kekurangan kami dimaafkan," ucapnya.

    Muhammad, salah seorang warga Bumirejo mengaku senang dengan adanya acara halal bi halal ini. Sebab, masyarakat bisa langsung datang ke Pendopo untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan orang nomor satu di Kebumen. Ia pun berharap kegiatan positif ini terus diadakan setiap tahunnya.

    "Kebetulan ini adalah tahun kedua saya ikut halal bi halal di Pendopo, rumah saya di belakang Pendopo, jadi saya tetanggaan sama Bapak Bupati. Kegiatan seperti ini menurut saya baik sekali karena bisa mendekatkan pemimpin dengan warganya, bisa saling mengenal," ucapnya.

    Muhammad menilai, Bupati sudah menjalankan model kepemimpinan yang baik. Banyak pembangunan yang sudah berhasil diwujudkan, bukan hanya pembangunan infastruktur, tapi juga pembangunan sumber daya manusianya. "Kita bisa saksikan sendiri pembangunan di Kebumen sudah luar biasa, sudah mengarah seperti kota-kota besar. Saya kira ini memang harus dilanjutkan, kalau tidak sayang, karena kita ingin Kebumen ke depan harus tambah maju, jadi harus ada keberlanjutan," ucapnya.

    Hal yang sama juga disampaikan oleh Warga Kutosari, Nur Okti, ia menilai pembangunan dan tata kota di Kebumen sudah terlihat semakin baik dan rapih. Ia berharap, Kebumen di bawah kepemimpinan Bupati Arif Sugiyanto bisa lebih baik dari yang lain. 

    "Harapnya Kebumen harus tambah maju lagi, pokoknya Kebumen harus bisa lebih dari yang lain. Yang lain bisa, kita juga pasti bisa," tutur Okti




    Berita Terbaru :


    Scroll to Top