• Berita Terkini

    Rabu, 03 Mei 2023

    152 Peserta Ikuti Lokakarya 7 Pendidikan Guru Penggerak

    Saefur Rohman / Kebumen Ekspres

    KEBUMEN - Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Dinas Pendidikan bersama BBGP Jateng menggelar kegiatan Lokakarya 7 untuk para calon Guru Penggerak angkatan kedua tingkat Kabupaten dan angkatan keenam tingkat nasional.

    Kegiatan  berlangsung di Gedung Aula Setda Kebumen pada Sabtu 29 April 2023, yang  dihadiri Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Yanie Giat Setyawan, dan tamu undangan lain.

    Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH mengapresiasi atas kreativitas para calon guru penggerak yang mampu mengarahkan dan melatih para siswa untuk menghasilkan karya-karya seni yang begitu indah dan menarik.

    "Jadi ini luar biasa apa yang dilakukan para calon guru penggerak ini mampu menggali bakat dan minat dari peserta didik atau siswa dalam sebuah karya yang nyata. Tentu ini tidak mudah, butuh kesabaran, ketelatenan dan juga daya kreativitas yang tinggi," ujar Bupati di lokasi acara.

    Bupati tak menyangka kalau banyak hasil karya seni yang ditampilkan oleh anak-anak sekolah dari tingkat PAUD sampai SMA yang begitu indah. Misalnya ada anak-anak SMP yang mampu membuat buku berisi karya puisi, novel dan juga buku sejarah kebudayaan Kebumen.

    "Kita juga temukan tadi, ada hasil karya siswa Kebumen yang mampu membuat wayang golek, kemudian kain batik yang bahkan pembuatnya ini masih anak-anak TK. Ini luar biasa, karena sejak kecil mereka sudah bisa menggali bakat dan minatnya dengan bimbingan para guru," tutur Bupati.

    Dengan kehadiran guru penggerak ini, Bupati menyatakan siswa tidak lagi dididik secara teori saja, tapi guru harus bisa lebih leluasa mencari dan menemukan bakat dari para siswa untuk selanjutnya bisa dikembangkan melalui praktik-praktik dengan karya nyata.

    Sementara itu, Suseno Koordinator Pengajar Praktek Pendidikan Guru Penggerak Angkatan keenam menyatakan, bahwa Lokakarya 7 ini merupakan angkatan kedua diikuti lebih dari 152 peserta calon guru penggerak dan 32 stand dan Pengajar Praktik, 130 Kepala Sekolah, 16 Pengawas Sekolah, dan 10 komunitas daerah. Kegiatan ini merupakan puncak dari Program Pendidikan Guru Penggerak yang dilaksanakan mulai 24 Agustus 2022 – 30 Mei 2023, selama 6 bulan

    "Lokakarya ini adalah salah satu rangkaian yang harus diikuti oleh para calon guru penggerak. Pertama dimulai dari Lokakarya nol (0) sampai diakhiri pada lokakarya tujuh (7)," ujarnya.

    Para calon guru penggerak ini akan menempuh pendidikan selama enam bulan untuk sampai ditetapkan sebagai guru penggerak. Dari lokakarya 0 sampai lokakarya 7, para peserta  ini sudah mendapatkan tiga modul materi tentang konsep pendidikan guru penggerak.

    "Lokakarya 7 ini merupakan aksi nyata, dari hasil perenungan dan pembelajaran dari materi yang sudah disampaikan pada lokakarya sebelumnya," terangnya.

    Nantinya, mereka akan diminta menyusun program atau ide ketika telah ditetapkan sebagai guru penggerak, sebelum kembali ke sekolah masing-masing.

    Ia menyebut untuk angkatan kedua, calon guru penggerak Kabupaten Kebumen adalah salah satu yang  terbanyak di Indonesia yang diterima seleksi.

    Suseno sangat berharap semua para calon guru penggerak yang tengah mengikuti pendidikan selama sembilan bulan dapat diterima semua.

    "Mereka akan menunggu pengumuman kelulusan dari Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi, yang akan disampaikan tanggal 30 Mei 2023 langsung oleh Mendikbud. Bagi yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan sertifikat guru penggerak," tandasnya.

    Kepala Disdikpora Kabupaten Kebumen Yanie Giat Setyawan melalui, Seksi Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar Isti Komariyah mengatakan, inti dari kegiatan ini adalah kelas belajar, pemilihan koordinator CGP Angkatan 6, kelas berbagi, dan penen hasil belajar yang diharapkan dari kegiatan ini CGP dapat menjelaskan proses yang dialami dan praktik baik yang didapatkan dalam pengembangan program yang berdampak pada murid dan menjelaskan saran untuk mengembangkan program dari para pengunjung.

    "Calon Guru Penggerak juga dapat membagikan hasil pembelajaran selama 6 bulan dan dampaknya terhadap diri kepada undangan lokakarya (Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan, Komunitas Daerah). Kegiatan ini diharapkan juga mampu membuka mata para praktisi pendidikan untuk selalu mengembangkan diri dan berinovasi dalam pembelajaran agar tidak terdistorsi oleh perkembangan teknologi," katanya. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top