• Berita Terkini

    Kamis, 11 Februari 2021

    Cegah Stunting, Mahasiswi KKN UNDIP Laksanakan EGIDU di Tengah Pandemi


    (kebumenekspres.com) KEBUMEN - Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini tentu berdampak pada perubahan pelaksanaan dari berbagai kegiatan, salah satunya yaitu kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Oleh karena itu, Universitas Diponegoro (UNDIP) bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengemas kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara mandiri di tempat tinggal masing-masing mahasiswa atau dikenal dengan KKN Pulang Kampung. Tepatnya di Desa Redisari, Rowokele Kebumen pada  hari Jumat ( 22/1/2021).

    Universitas Diponegoro sudah kali kedua ini menerapkan KKN mandiri atau KKN Pulang Kampung. Tema kegiatan KKN Undip Tim I tahun 2021 yaitu “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. 

    Rofifatun Nisa, salah satu mahasiswi UNDIP melaksanakan KKN di Desa Redisari, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen dengan bimbingan Bapak Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto, ST, M.Eng selaku dosen pembimbing KKN. KKN dilaksanakan mulai tanggal 4 Januari 2021 sampai dengan 16 Februari 2021. 

    Tahap awal sebelum menentukan program kegiatan KKN yang akan dijalankan, terlebih dahulu melakukan survei lokasi terkait potensi-potensi dan juga permasalahan yang ada di Desa Redisari. Gizi kurang dan stunting masih menjadi permasalahan gizi balita di Kabupaten Kebumen. Menurut keterangan Kader Posyandu dan Bidan Desa Redisari pada saat survei permasalahan di lokasi KKN, pada tahun 2020 lalu terdapat sekitar tujuh anak yang masuk kategori stunting dan ada beberapa anak dimana grafik pertumbuhan di KMS (Kartu Menuju Sehat) berada di area warna kuning. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat beberapa anak yang mengalami kurang gizi ringan. 

    Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dari itu dalam upaya pencegahan gizi kurang maupun stunting, mahasiswi KKN Undip, Rofifatun Nisa melaksanakan salah satu program KKN yaitu program EGiDu (Edukasi Gizi Baduta) melalui ASI eksklusif dan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) sehat serta hemat. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya ASI eksklusif, memberikan MPASI yang tepat pada bayi, dan meningkatkan motivasi ibu dalam membuat MPASI yang sehat serta hemat. Edukasi tersebut dilaksanakan kepada ibu-ibu yang memiliki anak usia dua tahun ke bawah atau disebut juga ibu baduta yang berada di wilayah kerja Posyandu Kenanga Desa Redisari.


    Keadaan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung tidak sedikit berdampak pada perekonomian masyarakat sehingga berimbas kepada pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan pangan. Oleh karena itu, ibu baduta sebaiknya memiliki strategi baru dengan menyesuaikan keadaan ekonomi keluarga dalam memberikan MPASI yang sehat. Pola asuh yang tepat pada bayi termasuk pemberian ASI eksklusif dan MPASI yang baik dapat membantu tumbuh kembang bayi, perkembangan otak, pertumbuhan gigi, dan lain-lain.


    Program EGiDu dilaksanakan dengan sistem door to door atau mengunjungi satu per satu rumah sasaran guna meminimalisir terbentuknya kerumunan orang yang tak lain tujuannya yaitu mencegah penularan Covid-19. Selain edukasi secara langsung, kegiatan ini juga didukung dengan pemberian modul MPASI. Modul tersebut berisi tentang pentingnya pemberian MPASI yang baik, strategi pemberian MPASI, ketentuan-ketentuan pemberian MPASI sesuai usia bayi, cara penyiapan dan penyimpana MPASI,  serta resep-resep MPASI yang hemat juga sehat sesuai usia bayi. 


    #kkntim1periode2021 #p2kknundip #lppmundip #undip

    Penulis :Rofifatun Nisa (Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Undip Semarang 2017, NIM 25000117120001)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top