• Berita Terkini

    Minggu, 09 Juli 2017

    Sigit: Belum Ada Urgensinya Gombong Pisahkan Diri dari Kebumen

    Sigit Tri Prabowo
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Gagasan Gombong akan “melepaskan diri” dari Kebumen dan menyelenggarakan pemerintahan sendiri mendapat tanggapan dari  salah tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Gombong Sigit Tri Prabowo (48). Pria yang juga penggiat sosial budaya itu mengaku tak setuju wacana yang dilontarkan salah satu tokoh masyarakat Sutiman Raharjo tersebut.

    “Saat ini pemekaran bukan menjadi hal urgen, masih banyak yang perlu dibenahi dan dikembangkan. Pemekaran wilayah, apalagi dengan latar belakang berpikir satu daerah menjadi beban daerah yang lain akan menjadi kontraproduktif jika dijadikan pijakan kebijakan,” tutur pria yang juga pendiri Roemah Martha Tilaar Gombong itu.

    Menurutnya, saat ini yang lebih diperlukan justru tata kelola yang lebih partisipatif yang memberi peluang pada wilayah/desa menjadi penggerak kemajuan. Dengan demikian maka setiap wilayah merupakan bagian dari sebuah perubahan yang terjadi di kabupaten ke arah yang lebih baik. “Birokrasi mestinya semakin sadar menempatkan diri sebagai regulator dan fasilitator,” katanya.

    Saat ini proses perencanaan pembangunan dengan kualitas partisipasi yang tidak abal-abal mutlak diperlukan. Demikian juga pemahaman birokrasi terhadap karakter masing-masing wilayah juga mesti ditingkatkan. “Dengan itu maka tidak ada kesan nasib Kebumen hanya ditentukan di seputar alun-alun belaka,” ungkapnya.

    Sigit menambahkan, kebijakan dan pola pikir birokrat yang sentralistik, non-partisipatif dan ketidakpekaan terhadap karakter khas wilayah kiranya yang  ikut menjadi faktor  munculnya gagasan pemekaran. Faktor-faktor inilah yang mesti dieliminasi, bukan kemudian bergerak untuk memisahkan diri. “Apalagi gagasan pemisahan itu sangat rentan ditunggangi kepentingan ekonomi dan politis terselubung,” ucapnya.

    Sebelumnya telah diberitakan, Sutiman Raharjo menggagas ide Gombong sebagai Kotamadya, berawal dari keprihatinan melihat gerak pembangunan Kebumen yang dari dulu tidak menunjukkan 'greget" berarti. Pihaknya  mengaku prihatin dengan kondisi Kabupaten Kebumen yang dinilai stagnan. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top