• Berita Terkini

    Jumat, 18 Desember 2015

    Bayi Malang Jadi Rebutan Peminat Adopsi

    RYANTONO P.S./RASO
    KARTASURA – Masa depan bayi malang yang dibuang orang tuanya di Dusun Delengan RT 02 RW 07 Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura Selasa malam (15/12) lalu tidak sepenuhnya suram. Sampai kemarin, banyak dari masyarakat yang ingin mendopsinya.

    Kanitreskrim Polsek Kartasura Ipda Tugiyo mengatakan, pihaknya sampai saat ini sedang menganalisis data dan keterangan dari para saksi yang sudah diperiksa. Posisi bayi tersebut sampai kemarin masih berada di Puskesmas Kartasura. ”Masih kami lakukan penelusuran terkait penemuan bayi ini. Informasi kami sebar ke desa-desa di Kartasura. Nanti biar dibantu dari pihak desa, apakah di wilayahnya ada yang hamil tua atau tidak,” papar dia kemarin (17/12).

    Sementara itu, saat pihaknya sedang menyelidiki kasus pembuangan bayi ini, ternyata banyak dari masyarakat yang menwarkan diri untuk mengadopsi bayi malang tersebut. Sampai pagi ini ada lima orang warga yang berminat untuk mengadopsinya. Namun, untuk melakukan adopsi ada proses yang harus dilewati.

    Dikatakannya, bagi orang tua yang berminat melakukan adopsi harus meminta surat dari kepolisian terlebih dahulu. Setelah itu mereka bisa mengajukan ke dinas sosial dan proses terakhir nantinya melalui pengadilan negeri.

    Ipda Tugiyo belum bisa memberitahukan siapa saja yang hendak mengadopsi bayi malang tersebut. Yang jelas, saat ini pihaknya masih fokus untuk mengungkap orang tua pembuang bayi tersebut. Disinggung soal analisis sementara, Ipda Tugiyo belum bisa banyak memberikan keterangan. ”Dugaan-dugaan saya belum bisa katakan, hari ini (kemarin) baru mau kita gelar,” jelasnya.

    Koordinator Bidan Rumah Bersalin (RB) Puskemas Kartasura Umi Khasanah mengakui memang sejak ditemukan dan dititipkan di Puskesmas Kartasura sudah ada yang ingin mengadopsi bayi yang memiliki berat tiga kilogram dan panjang 45 centimeter tersebut. Namun, mereka yang ingin mengadopsi harus mengikuti prosedur.
    “Memang ada lima warga yang ingin mengadopsi bayi ini. Keadaannya masih sehat dan sekarang (kemarin) masih berada di puskesmas,” kata Umi.

    Jadi, total kasus pembuangan bayi di Kecamatan Kartasura sejak 2010 sampai saat ini mencapai empat  kasus. Setelah ini, pihaknya akan menunggu informasi dari pihak kepolisian. Bila betum ada titik terang, puskesmas biasanya akan menyerahkan bayi malang tersebut ke dinas terkait untuk dilakukan tindakan selanjutnya.

    Umi menambahkan, bila dilihat dari penjepit tali pusar yang terpasang di bayi tersebut. Orang tua (ortu) bayi tersebut melahirnkannya lewat tenaga kesehatan. ”Misal lewat dukun bayi tidak rasanya tidak menggunakan penjepit tali pusar, ini menurut saya menggunakan jasa tenaga medis,” papar dia. (yan/bun)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top