• Berita Terkini

    Selasa, 04 Agustus 2015

    Komplotan Pembobol ATM ini Hanya Bermodal Tusuk Gigi

    PolresKebumenforEkspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Jajaran Satreskrim Polres Kebumen baru saja menggulung komplotan pembobol ATM yang sering beraksi di Kota Beriman ini. Modus yang dilakukan komplotan pengganjal ATM ini sebenarnya cukup sederhana. Saat beraksi, mereka ternyata hanya bermodalkan potongan kecil tusuk gigi.

    Caranya, mereka mengganjal di bagian input kartu ATM menggunakan potongan tusuk gigi. Tujuannya agar kartu ATM susah masuk ke dalam mesin ATM. Untuk menyamarkan, pelaku mengecat potongan tusuk gigi itu dengan warna hitam agar tidak kelihatan.

    Saat korban mengalami kesulitan, pelaku kemudian datang untuk menawarkan bantuan. Nah, disinilah pelaku mulai melakukan aksinya. Mereka berbagi peran. Satu pelaku masuk ke bilik ATM dan mengganti kartu ATM korban dengan kartu ATM milik pelaku yang sudah disiapkan sebelumnya.

    "Jadi sebelum beraksi, mereka sudah menyiapkan berbagai kartu ATM sesuai dengan bank tempat korban bertransaksi," ungkap Kasatreskrim Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto SH MH, kepada kebumenekspres.com, Senin (3/8/2015)/

    Karena kartu ATM korban sudah diganti oleh pelaku, otomatis PIN kartu tersebut juga berubah sehingga tak bisa digunakan untuk bertransaksi. Kemudian pelaku lain masuk dengan berpura-pura membantu transaksi. Padahal pelaku sebenarnya hanya mengincar PIN kartu ATM korban yang sudah dibawa kabur pelaku lain.

    "Setelah PIN dan kartu ATM korban sudah didapat, komplotan ini kabur dan mencari ATM terdekat untuk menguras isi tabungan korban," beber Willy.


    Di Kebumen, imbuh Willy, pelaku beraksi di enam ATM dengan menggongol uang sebesar Rp 5,75 juta. Aksi mereka dimulai di ATM Mandiri SPBU Purbowangi, kemudian ATM Mandiri di depan PKU Muhammadiyah Gombong, ATM BCA di depan dealer Muncul Gombong dan ATM BNI di PKU Muhammadiyah Sruweng. Dua ATM lain yakni di ATM BNI RSUD Kebumen dan ATM bersama di Rest Area Efisiensi Wonosari Kebumen.

    "Untuk ATM di Sruweng mereka gagal karena korban menolak memberikan PIN. Sementara di Wonosari, komplotan ini juga gagal beraksi karena keburu ketahuan petugas," ucapnya.

    Ditambahkan Willy, pengungkapan kasus ini berawal saat petugas mendapat laporan adanya gangguan sistem di sejumlah ATM. Petugas pun disebar untuk mengawasi ke sejumlah lokasi ATM yang menjadi incaran pelaku kasus pengganjalan ATM.

    Hingga akhirnya petugas berhasil mengendus komplotan ini saat hendak beraksi di ATM rest area Efisiensi Wonosari. "Satu tewas dalam pengejaran di Ayah, dua tersangka diamankan di Wonosari dan di Ayah," beber Willy.

    Dari tangan para tersangka, petugas berhasil mengamankan kartu ATM berbagai bank, delapan kartu debet, dua kartu member Alfamart, satu kartu member Amigos dan dua kartu paspor BCA.

     Terkait kasus ini, Willy menghimbau masyarakat, khususnya pengguna kartu ATM agar lebih waspada dan berhati-hati saat bertransaksi di bilik ATM. "Kalau ada masalah di ATM, lebih baik segera lapor ke pihak bank untuk menghindari terjadinya tindak kriminal," tegas Willy yang disambut anggukan kepala Kasubag Humas AKP Wasidi. (has)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top