KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Himpunan Mahasiswa Penerima Beasiswa UMNU yang tergabung dalam Himadiksi menggelar International Guest Lecture. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Grand Kolopaking itu mengusung tema “Challenges and oppoertunity with artificial intelligence program in the world of international, Jumat ( 7/6).
Kegiatan tersebut juga menghadirkan dosen tamu international Prof Suhaila yang merupakan Dekan Fakultas Pendidikan IIUM dari Malaysia. Kegiatan sendiri diikuti oleh 350 dari unsur mahasiswa dan dosen.
Ketua Himadiksi Mustakim melaporkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu program international yang diharapkan dapat memberikan kontribusi pada literasi mahasiswa terhadap artificial intelligence (AI )atau kecerdasan buatan. Dimana saat ini sangat masif dalam berbagai aplikasi teknologi terapan.
“Selain itu kegiatan ini juga dapat mendorong percepatan dan efektivitas dalam perkuliahan di UMNU Kebumen,” tuturnya.
Rektor UMNU Dr Imam Satibi dalam sambutanya menyampaikan pentingnya mahasiswa sebagai subyek dalam kemajuan teknologi infotmasi. Teknologi harus bisa dimanfaatkan untuk mendorong perkuliahan yang lebih efektif. Karena memang pada dasarnya teknologi dibuat untuk membantu atau memudahkan pekerjaan manusia
“Dengan literasi TI ini mahasiswa memiliki literasi teknologi yang handal sehingga tidak jadi korban teknologi baru,” katanya.
Prof Suhela menyampaikan kekagumanya pada Indonesia dimana penggunaan internet sangat meluas sampai pelosok. AI memberikan peluang yang besar dalam pembelajaran di sekolah atau di kampus. Namun demikian etika dalam penggunaan AI juga harus dipahami sehingga kita tidak salah guna yang berdampak pada kerugian diri sendiri.
“Silahkan manfaat AI untuk belajar namun jangan gunakan untuk membodohi diri sendiri. Misal penggunaan chat GBT yang sering untuk menempuh jalan pintas tugas-tugas perkuliahan. AI bisa digunakan dalam belajar Bahasa Asing, analisis data dan lainya,” jelasnya.
Disampaikan pula, kontrol penggunaan AI menjadi sangat penting karena dalam pembelajaran tidak hanya dituntut percepatan transfer knowledge melainkan terdapat transfer nilai. Nilai nilai yang terkandung dalam AI harus dipahami. (mam)
