KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Materi Kebangsaan dan Islam moderat. Ini penting untuk menanggal perkembangan paham radikalisme. Dengan adanya dua materi tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan cinta tanah air dan lebih memahami keberagaman dalam beragama, berbangsa dan bernegara.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kebumen H Panut SPd MM. Ini dalam sambutan saat membuka acara Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kurikulim dan buku Ajar. Acara tersebut diselenggarakan oleh Forum Komuikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kebumen, Sabtu (10/4/2021) di Sekretariat FKDT di Ponpes Tathmainnul Qulub Tamanwinangun Kebumen.
Diklat diisi oleh beberapa nara sumber. Ini meliputi dari Kemenag Kebumen H Panut S pd MM dan Maruf Widodo MPd. Selain itu juga Kyai Nasuha SPd dan Zaenul M Pd dari DPW FKDT Jawa Tengah.
Sekedar informasi Madrasah Diniyah (Madin) merupakan satuan pendidikan keagamaan luar sekolah. Ini mengajarkan Pendidikan Agama Islam. Terdapat tiga tingkatan dalam Madin yakni Diniyah Awaliyah, Diniyah Wustha dan Diniyah Ulya.
Ketua Panitia Amin Winardi menyampaikan kegiatan diklat diikuti oleh Kepala Madin di Kebumen. Peserta mencapai lebih dari 80 orang. Digabung dengan pengurus, yang mengikuti pelatihan mencapai 100 orang. “Tujuanya agar mampu memahami pentingnya kurikulim madrasah. Fonomenanya saat ini ada beberapa madin yang menerapkan kurukulum sama seperti pesantren dan lainnya,” tuturnya.
Adanya diklat juga untuk menyamakan kurikulum madin-madin yang ada. Madin sendiri merupakan kelanjutan dari pendidikan TPQ. Di TPQ, para santri mempelajari dan mendalami baca tulis Al Quran. Adapaun kelanjutannya yakni belajar di madin. “Terdapat tujuh mata pelajaran. Ini meliputi Al Quran, Hadist, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh (Sejarah) dan Bahasa Arab. Dalam pelajaran Tarikh inilah penting dimasukkan nilai-nilai kebangsaan,” katanya.
Sementara itu Ketua FKDT Kebumen Gus Fathu Amanullah SS menyampaikan selain Diklat Kurikulim Madin juga dilaksanakan pengenalan Arab Pegon. Dengan demikian diharapkan khasanah keilmuan keislaman di Kebumen akan tetap terjaga. “Kebumen dari dulu sudah terkenal sebagai basis kota santri. Ini juga dengan selogan Kebumen Beriman. Untuk itu hal ini wajib kita dipertahankan. Agar nanti kebumen bisa maju dengan berakhlakul karimah. Para generasi muda berkembang maju dan bermoral,” ucapnya. (mam)