KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Alat berat dikerahkan untuk membangun kembali tanggul sungai Telomoyo yang jebol. Pembangunan kembali tanggul jebol pada Sabtu (15/12/2018) itu juga melibatkan puluhan warga masyarakat Desa Sugihwaras dan Sekarteja Kecamatan Adimulyo.
Pantauan koran ini, Escavator dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kebumen itu mengeruk tanah dari perbukitan di kawasan tersebut. Sejumlah batang pohon juga dipergunakan untuk menahan tanggul dengan harapan mampu menahan air sungai saat banjir.
Pantauan koran ini, Escavator dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kebumen itu mengeruk tanah dari perbukitan di kawasan tersebut. Sejumlah batang pohon juga dipergunakan untuk menahan tanggul dengan harapan mampu menahan air sungai saat banjir.
Seperti diberitakan, tanggul sungai Telomoyo jebol Jumat malam pekan kemarin (7/12/2018). Akibatnya, air Sungai telomoyo limpas dan menggenangi sejumlah perumahan warga serta area persawahan. Petugas bersama warga lantas membangun tanggul darurat. Namun, pada Selasa dini hari, tanggul darurat di Sugihwaras kembali jebol.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Agus Subekti menyampaikan himbauan agar warga masyarakat selalu waspada terhadap bencana. Mengingat, intensitas hujan tinggi, utamanya memasuki Bulan Desember ini.
Apalagi, Kebumen merupakan daerah rawan bencana. Setidaknya ada 210 desa di Kebumen yang rawan bencana banjir, longsor, tsunami dan kekeringan.
Masyarakat juga diminta memahami tanda-tanda bencana. Seperti misalnya tanah longsor dan tanah bergerak. "Diantara tanda-tanda tersebut adalah munculnya retakan tanah yang cenderung terus bergerak. Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai munculnya sumber air baru dengan air yang keruh. Atau sumur berubah menjadi keruh," katanya.
Selain itu, masyarakat diminta cermat membaca fenomena alam seperti terjadinya awan tebal dan angin kencang. Atau perbukitan yang berubah posisi menjadi miring. "Masyarakat juga diminta waspada bila menjumpai daun pintu dan jendela mendadak susah ditutup karena itu menandakan posisi bangunan telah bergeser.
"Apabila sudah terlihat tanda-tanda awal bencana, warga kami himbau untuk meninggalkan daerah itu untuk sementara agar tidak menimbulkan korban," kata Agus. (cah)
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Agus Subekti menyampaikan himbauan agar warga masyarakat selalu waspada terhadap bencana. Mengingat, intensitas hujan tinggi, utamanya memasuki Bulan Desember ini.
Apalagi, Kebumen merupakan daerah rawan bencana. Setidaknya ada 210 desa di Kebumen yang rawan bencana banjir, longsor, tsunami dan kekeringan.
Masyarakat juga diminta memahami tanda-tanda bencana. Seperti misalnya tanah longsor dan tanah bergerak. "Diantara tanda-tanda tersebut adalah munculnya retakan tanah yang cenderung terus bergerak. Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai munculnya sumber air baru dengan air yang keruh. Atau sumur berubah menjadi keruh," katanya.
Selain itu, masyarakat diminta cermat membaca fenomena alam seperti terjadinya awan tebal dan angin kencang. Atau perbukitan yang berubah posisi menjadi miring. "Masyarakat juga diminta waspada bila menjumpai daun pintu dan jendela mendadak susah ditutup karena itu menandakan posisi bangunan telah bergeser.
"Apabila sudah terlihat tanda-tanda awal bencana, warga kami himbau untuk meninggalkan daerah itu untuk sementara agar tidak menimbulkan korban," kata Agus. (cah)
Berita Terbaru :
- Sumanto Ajak Petani Tawangmangu Ekspor Tanaman Hias ke Luar Negeri
- Bisa Tingkatkan Perekonomian, Sumanto Ajak Masyarakat Beternak Ayam
- Penerbit Badranaya Siap Fasilitasi Penulis Pemula
- Perda SOTK Digedok, Sejumlah Dinas di Pemprov Jateng Digabung
- WiFi Murah Menggerus Operator Seluler: Perang Harga Internet di Indonesia
- Etika Bisnis di Era Digital: Ketika Distributor Sendiri Menjadi Ancaman Bagi Agen
- Bayi Kembar Tiga Lahir di RSUD Dr Soedirman