SOLO – Wahana permainan pasar malam yang biasa digelar di lapangan memang menghibur masyarakat. Sayangnya, keberadaan wahana tersebut justru bisa merusak kondisi lapangan.
Menurut catatan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, setidaknya ada 18 lapangan di Solo dalam kondisi rusak. Bahkan, diperkirakan ada sekitar 30 persen dari total lapangan di Solo yang butuh perawatan khusus.
Kepala DKP Hasta Gunawan mengatakan, untuk sejumlah lapangan dengan perawatan ringan akan segera digarap. Yakni mulai memotong rumput, menambal tanah yang tidak rata, dan mengepras gundukan tanah yang menonjol.
Menurut catatan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, setidaknya ada 18 lapangan di Solo dalam kondisi rusak. Bahkan, diperkirakan ada sekitar 30 persen dari total lapangan di Solo yang butuh perawatan khusus.
Kepala DKP Hasta Gunawan mengatakan, untuk sejumlah lapangan dengan perawatan ringan akan segera digarap. Yakni mulai memotong rumput, menambal tanah yang tidak rata, dan mengepras gundukan tanah yang menonjol.
”Untuk anggaran, saat ini tidak ada. Tapi, mobil angkutan kami sudah punya, tenaga juga sudah ada. Jadi, kami tidak butuh banyak anggaran,” ujar Hasta kepada wartawan di balai kota kemarin (6/1).
Hasta mengakui, ada beberapa lapangan yang rusak cukup parah. Seperti di Lapangan Sewu yang pintunya rusak. Kerusakan terjadi karena lapangan sempat digunakan untuk pasar darurat. Kegiatan perbaikan semacam itu yang membutuhkan anggaran. Menurut Hasta, penganggaran akan dilakukan pada tahun depan.
”Kami sudah lihat ada beberapa lapangan yang cukup parah, seperti Lapangan Sewu, Sumber, Losari, dan lainnya. Kami kira perlu perawatan khusus karena sempat digunakan untuk pasar darurat,” ujarnya.
DKP menargetkan bisa membersihkan dua lapangan dalam waktu satu pekan. Selain digunakan sebagai pasar darurat, kerusakan lapangan disebabkan penyalagunaan untuk wahana permainan pasar malam.
”Maka dari itu, kami menghimbau agar masyarakat sekitar tidak menyalahgunakan untuk hal yang merusak lapangan. Dengan begitu perawatan lapangan bisa lebih awet,” ucap Hasta.
Sementara itu, warga Sumber Brilya, 25, mengatakan, lapangan sangat bermanfaat untuk arena olahraga dan sarana bermain anak-anak. Dia menyayangkan penyalahgunaan lapangan untuk kegiatan lain yang justru memicu kerusakan. (vit/ria)
Hasta mengakui, ada beberapa lapangan yang rusak cukup parah. Seperti di Lapangan Sewu yang pintunya rusak. Kerusakan terjadi karena lapangan sempat digunakan untuk pasar darurat. Kegiatan perbaikan semacam itu yang membutuhkan anggaran. Menurut Hasta, penganggaran akan dilakukan pada tahun depan.
”Kami sudah lihat ada beberapa lapangan yang cukup parah, seperti Lapangan Sewu, Sumber, Losari, dan lainnya. Kami kira perlu perawatan khusus karena sempat digunakan untuk pasar darurat,” ujarnya.
DKP menargetkan bisa membersihkan dua lapangan dalam waktu satu pekan. Selain digunakan sebagai pasar darurat, kerusakan lapangan disebabkan penyalagunaan untuk wahana permainan pasar malam.
”Maka dari itu, kami menghimbau agar masyarakat sekitar tidak menyalahgunakan untuk hal yang merusak lapangan. Dengan begitu perawatan lapangan bisa lebih awet,” ucap Hasta.
Sementara itu, warga Sumber Brilya, 25, mengatakan, lapangan sangat bermanfaat untuk arena olahraga dan sarana bermain anak-anak. Dia menyayangkan penyalahgunaan lapangan untuk kegiatan lain yang justru memicu kerusakan. (vit/ria)
Berita Terbaru :
- Jateng Fair 2025 Dibuka, Ahmad Luthfi: Tumbuhkan Perekonomian Baru
- Selamatkan Pesisir Jateng, Ahmad Luthfi: Jangan Hanya Menanam, Mangrove Harus Dirawat
- Pemprov Jateng Target Pekerjaan Hybrid Sea Wall Demak Mulai Oktober 2025
- Target 17 Ribu, Jateng Provinsi Tertinggi Berikan Bantuan RTLH
- Wujudkan Swasembada Garam, BUMD Pemprov Jateng Serap 30 Ribu Ton Produksi Petambak Lokal
- 20 Tahun Hidup di Atas Rob, Warga Berharap Besar dengan Tanggul Laut
- Pemprov Jateng Jalin Kerja Sama dengan Fujian