Kamis, 29 Oktober 2015

Kirim Mosi Tidak Percaya, FPNU Minta PCNU Dibekukan

KH Ahmad Riyanto SPd MAg
KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Sikap elite Nahdlatul Ulama (NU) dalam hal ini PC NU Kebumen, yang memutuskan untuk memilih salah satu pasangan calon pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kebumen 9 Desember terus memicu polemik.

Bola panas digulirkan sejumlah kader NU yang menamakan dirinya Forum Penyelamat Nahdhotul Ulama (FPNU) Kebumen. Menyikapi perkembangan terakhir, FPNU mengaku akan mengirim mosi tidak percaya NU kepada PBNU Jakarta melalui PWNU Jawa Tengah.

Hal ini setelah digelar pertemuan di rumah salah satu Syuriah PCNU kebuman Kyai Tahrir Masror, Minggu (25/10/2015). Tampak pada pertemuan itu  oleh beberapa tokoh NU diantarannya, wakil Ketua PCNU Kebumen Gus Jangi, Wakil Ketua MWC NU Gombong H Kamal Paimanudin, Ketua MWC Gombong KH Solimun SAg,  KH Abdul Aziz, Wakil Syuriah MWC NU Sempor K Ahmad Munajat.

Selain itu hadir juga Syuriah MWC NU Ayah Al Ghosan Damuri, Ketua MWC NU Ayah KH Abdul Gofur, KH Imam Taufiqun, KH Yusuf Sholehudin, Ketua MWC Sruweng KH Imam Faozi, Hj Ny Ma’ful, KH Nasirudin Al Mansur,  Mustasyar NU KH Khabib Daldidi. Hadir juga dari Ansor Tamim SAg, Ketua Ansor Kebumen Ahmad Nur Ridwan, Mahsum Gus Muntab dari Wero Gombong dan keder NU lainnya.
Ketua FBNU KH Ahmad Riyanto SPd MAg mengatakan, ada beberapa hal yang mengemuka pada pertemuan tersebut. Salah satunya, FPNU akan mengirimkan mosi tidak percaya NU kepada PBNU.  FPNU juga akan meminta kepada PBNU untuk menerbitkan surat pembekuan PCNU Kebumen. Menurutnya, pembekuan itu pantas diberiksan atas ketidaknetralan PCNU Kebumen dalam Pilkada.  “Ini penting untuk dilakukan demi menyelamatkan Ormas NU,” tuturnya.

Menurutnya jika warga NU diam terhadap apa yang dilakukan Ketua PCNU Kebumen  Maskur Rozak maka dapat menjadi perpecahan NU di semua lapisan. Maka dia menghimbau kepada semua warga NU tetap tenang dan jangan sampai ada perpecahan di antara umat. “NU Adalah milik umat bukan milik Maskur Rozak,” tegasnya.

Pernyataan tersebut dilontarkan sebagai reaksi atas sikap elit PC NU Kebumen yang mendukung salah satu pasangan calon dalam pelaksanaan Pilbup 9 Desember mendatang.  Bahkan dalam pemberitaan di sejumlah media massa, Ketua PC NU Kebumen KH Masykur Rozak secara terang-terangan mendukung pasangan calon Muhammad Yahya Fuad-Yazid Mahfudz. Padahal dari kaca mata NU, kyai tidak boleh terlalu jauh masuk dalam politik praktis.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Kaaffah (P4SK) Kabupaten Kebumen Kyai Khanifudin Wahid.  Menurut Khanifudin yang juga anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kebumen itu, NU sebagaimana khitah pada 1926, tidak boleh dibawa ke ranah politik praktis. Organisasi keagamaan terbesar itu pun harus tetap memikirkan umat dan bangsa. Sayangnya, kondisi yang ada sekarang ini justru cenderung hanya memikirkan kepentingan politik sesaat saja.

Khanifudin berharap agar elit NU Kebumen berembuk terlebih dahulu sebelum menyikapi sesuatu. "Tentunya, sikap tersebut bukanlah yang politik praktis. Mengingat, NU itu bukan untuk pribadi, melainkan untuk umat dan bangsa," jelasnya.

Sikap yang ditunjukan elit NU Kebumen saat ini pun dinilai Khanifudin sudah keluar dari khitah NU 1926 dan akan berdampak pada ketidakpercayaan masyarakat. Untuk mengatasinya, lanjut Khanifudin, tergantung pimpinan NU. "Tetapi kalau pimpinan NU-nya saja sudah masuk politik dagang sapi, maka saya siap untuk memimpin NU Kebumen," kata Khanifudin yang menegaskan NU di bawah kepemimpinannya nanti akan tetap berjalan sesuai rel.

Sementara itu, Katib Suriah PC NU Kebumen Salim Wazdi menegaskan bahwa PC NU Kebumen masih solid memilikirkan masalah kebangsaan dan kerakyatan. (mam)

Berita Terbaru :