• Berita Terkini



    Selasa, 28 Juli 2015

    Wuihh, Plt Bupati Kebumen ternyata "Piawai" Memikul di Medan Pegunungan

    SUDARNOAHMAD/EKSPRES
    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Di tengah hingar bingar hari terakhir pendaftaran para bakal calon bupati dan wakil bupati (bacabup-bacawabup), Selasa (28/7/2015), cerita menarik datang dari Plt Bupati Kebumen, H Pandoyo SH MSi.

    Bukan soal Pilkada atau politik, namun soal kemampuan Adi Pandoyo yang juga Sekda Kebumen itu memikul. Ya, Adi Pandoyo ternyata "piawai" memikul. Soal "hebatnya kemampuan" Adi Pandoyo memikul terungkap saat rombongan Pemkab Kebumen,  memantau droping air bersih di dua Kecamatan, Karangsambung dan Karanggayam pada Senin (27/7/2015).

    Ikut dalam rombongan kemarin, Kabag Umum Setda Kebumen Edy Purwoko, staf ahli Bupati La Ode Haslan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Penanganan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, Muhyidin, Kasi Kedaruratan BPBD Arif Rahmadi SSos staff dan sejumlah wartawan.

    Adegan Adi Pandoyo memikul, berawal saat yang bersangkutan bertemu seorang pria warga Desa Kalirejo, Kecamatan Karanggayam sedang dalam perjalanan dari rumah hendak mengambil air di belik (mata air). Adi Pandoyo memaksa untuk ikut hingga lokasi. Akhirnya Adi Pandoyo membuntuti pria itu dengan berjalan kaki sampai pada sebuah mata air yang sudah nyaris mengering.
    Bagi warga Desa Kalirejo dan kebanyakan warga di daerah pegunungan Kebumen lainnya, musim kemarau adalah saat-saat sulit mencari air bersih. Untuk mendapatkannya, mereka harus menempuh perjalanan beratus-ratus meter bahkan 1-2 km. Dan untuk mencapainya, warga harus berjalan kaki dengan membawa wadah yang bisa dipergunakan untuk mengisi air. Sudah begitu, air yang mereka peroleh terbatas.

    Nah, saat warga tersebut selesai memindahkan air dari belik menggunakan gayung ke dalam wadah berupa dua ember cat besar, tiba-tiba Adi Pandoyo ikut mencoba memikulnya.


    Seluruh yang ada di sana,termasuk awak media yang ikut dalam rombongan itu tak percaya bila Adi Pandoyo mampu memikul air dalam dua ember besar yang berisi tak kurang dari 20 liter air. Apalagi, di tengah medan pegunungan yang jalannya menanjak.

    Belum juga gurauan dan celoteh tak percaya berhenti, Adi Pandoyo mengangkat pengait dari bambu ke pundaknya. Tak berhenti di situ, pejabat kelahiran asal Wangon Banyumas itu membawanya ke arah perkampungan penduduk. Tak hanya selangkah dua langkah, Adi Pandoyo dengan lincah berjalan bahkan setengah berlari menyusuri jalan setapak selebar tak lebih dari 1 meter yang menanjak.

    Dia baru berhenti setelah berjalan sekitar 50 meter. "Waktu saya kecil di Wangon dulu, saya sudah biasa memikul seperti ini," katanya soal kemampuannya memikulnya yang menyamai warga di kawasan pegunungan itu.

    Adi Pandoyo, mengungkapkan jumlah desa yang rawan air bersih di Kabupaten Kebumen sebanyak 82 desa di 17 kecamatan. Tahun ini Pemkab Kebumen mengalokasikan anggaran untuk bantuan air bersih mencapai Rp 400 juta. "Rp 200 juta dari APBD murni, dan Rp 150 juta di APBD Perubahan," ungkap Sekda Kabupaten Kebumen ini.

    Meski anggaran sudah cukup besar, tetapi Adi Pandoyo meyakini jumlah tersebut masih belum bisa mengatasi dampak kekeringan. Hal ini terjadi karena jumlah warga yang terdampak kekeringan mencapai 25.248 KK. "Kalau kita hitung dari tersebut sekitar 3.000-an tangki air bersih. Kurangnya sekitar 1.000-an tangki," ungkapnya.

    Adi Pandoyo berharap, ada pihak ketiga yang berkenan ikut membantu warga yang kekurangan air bersih. Hingga saat ini, pihak ketiga yang sudah memberikan bantuan air bersih baru dari Korpri Kabupaten Kebumen, sejumlah 53 tangki. Sementara, sejak 13 Juli lalu hingga kemarin BPBD Kebumen sudah menyalurkan 173 tangki air bersih untuk 58 desa. (cah/ori)




    Berita Terbaru :