• Berita Terkini

    Kamis, 26 Mei 2022

    Kakek Sanreja, Hidup sebatang Kara di Rumah Reot


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Hampir semua manusia berharap dapat menikmati hidupnya. Terlebih di usia senja, dimana kodisi tubuh sudah tidak lagi kuat seperti semasa muda. Namun tidak begitu yang dialami oleh Kakek Sanreja alias Kakek Mingin (85) Warga desa Sitiadi RT 1 RW 2 Puring. Lelaki berusia lanjut tersebut tinggal seorang diri tanpa ada keluarga yang menemani.


    Yang lebih membuat mengelus dada, Kakek Mingin hanya tinggal di sebuah rumah tua tanpa sekat antara ruang tidur dapur. Semua jadi satu dan tidak layak huni. Kondisi rumahnya pun jauh dari kata layak. Jangan kan peralatan elektronik seperti radio atau televisi, jam dinding pun tak tampak ada. Rumah juga tidak dialiri listrik, sehingga untuk penerangan dirinya menggunakan sentir atau lampu minyak.


    Kakek Sanreja, rela tetap bertahan hidup dalam kondisi yang memprihatinkan tersebut. Untuk sekedar beristirahat dan tidur saja, dia tidak mendapatkan tempat layak dan numpang di tanah milik warga.


    Saat ditemui awak mediam pihaknyamengatakan belum pernah mendapat bantuan baik berupa uang ataupun bedah rumah dari pemerintah. 

    "Paling kulo nampi bantuan saking dusun nggih gendis, wos lan mie. Nek bantuan arto kulo dereng nate nampi mas,” tuturnya menggunakan Bahasa Jawa. 

    Kakek Mingin hanya bisa mengandalkan kebaikan dari orang sekitarnya. Ini seperti tetangga mau pun orang yang mau peduli kepadanya. Untuk makan, kadang ia memasak sendiri dengan kayu bakar atau terkadang ada memberinya makanan.


    Dinding rumah terbuat dari seng usang dan sudah banyak berlobang. Dinding yang banyak lubang, juga tak mampu menjadi penghalang dingin saat malam. Lebih menyedihkan lagi kalau hujan air akan masuk kerumahnya. Banyak pula lubang di atap rumah. Saat hujan, sudah pasti akan tampuh.

    Salah warga stempat Alim (43) membenarkan kondisi kakek Mingin yang memprihatikan karena tidak adanya saudara. Pihaknya bahkan harus tinggal digubuk dengan menumpang tanah milik tetangga.


    “Betul Kakek Mingin kondisinya sangat memelas. Menurut saya rumahnya sangat tidak layak. Pas hujan rumahnya akan tampuh air dari atas.  Kasihan kalau malam harus bangun karena air masuk ke rumah. Dia hidup sendiri karena di desa ini sama sekali tidak punya saudara sedarah. Paling dia mengandalkan bantuan dari para tetangga,” ungkap Alim.


    Sementara PLT Sekdes Sitiadi Puring Joko Suprianto juga membenarkan jika Sanreja adalah warga Desa Sitiadi. Selain itu juga tidak mempunyai sanak saudara karena dulu Sanreja adalah pendatang di Sitiadi dan dari pernikahanya tidak mempunyai keturunan.

    “Betul Sanreja warga kami dan kondisinya memang memprihatinkan. Dari pihak desa sebenarnya sudah berusaha maksimal membantu termasuk berusaha memberikan bantuan bedah rumah. Tapi salah satu persaratan bantuan RTLH adalah harus memiliki tanah. Sementara Kakek Sanreja tidak punnya tanah dan sekarang numpang ditanah milik warga,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top