• Berita Terkini

    Selasa, 19 Oktober 2021

    Imam Satibi Sayangkan Rotasi Pimpinan DPRD


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Munculnya rotasi Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kebumen dari Partai Golongan Karya (Golkar) yang dramatis disebabkan konflik internal. Hal ini pun tak luput dari perhatian publik. Beberapa diantaranya justru menyayangkan dengan adanya rotasi tersebut.


    Hal ini salah satunya disampaikan Rektor Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen Dr  Imam Satibi. Pihaknya mengatakan hal tersebut seharusnya tidak terjadi. Pihaknya pun cukup disayangkan.


    "Menurut saya Golkar adalah partai yang sudah mapan. Ini baik dari sumber daya manusia maupun infrastruktur yang lainya. Golkar telah melewati berbagai pasang surut gejolak yang berhasil dilewati," jelasnya, Senin (18/10).


    Partai Golkar di Kebumen, lanjutnya, seharusnya dapat menunjukan kesolidan dan kedewasaan dalam berpolitik. "Apapun bentuknya Golkar di Kebumen adalah bagian dari aset daerah. Tidak elok jika partai sebesar Golkar tidak bisa mengelola konflik dengan baik," lanjutnya.


    Adanya fenomena saling melakukan proses hukum, jelasnya, efek dari proses rotasi pimpinan justru dapat berbuntut panjang yang tentunya itu pasti akan mempengaruhi citra dan kinerja Partai Golkar kedepan.


    “Sebagai masyarakat yang memahami fungsi partai dan legislatif dewan, tentunya saya berharap pimpinan dewan terpilih bisa menyelesaikan permasalahan yang timbul secara internal kekeluargaan. Sedikit banyak hal ini akan mengganggu kinerja dewan dalam melakukan fungsi fungsi pengawasan, legislasi maupun budgeting,” lanjutnya.


    Sementara itu, Ketua Paguyuban Pengurus Kecamatan DPC Partai Golkar Daryadi mengatakan penunjukan Pimpinan Dewan merupakan hak prerogatif Ketua DPD Golkar Kebumen.  Namun dalam hal ini ketua juga perlu mendengar apa yang menjadi aspirasi dari para anggotanya di bawah.  “Masih terdapat Anggota DPRD dari Fraksi Golkar yang lebih kompeten,” paparnya. 


    Daryadi juga menegaskan pemberhentian Yuniarti Widayaningsih dinilai sepihak. dikarenakan tuduhan yang diarahakan kepadanya tidak terbukti. Baik dari Badan Kehormatan maupun pansel keduanya tidak bisa membuktikan kesalahan yang diperbuat oleh Serly. “Saya juga termasuk anggota pansel, dan mbak serly tidak terbukti, di BK juga tidak terbukti,” ucapnya. (mam) 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top