• Berita Terkini

    Rabu, 16 Desember 2020

    Puluhan KK di Banjurmukadan Terdampak Banjir,Arif Minta Dilakukan Penanganan Secepatnya

     


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Hujan yang turun akhir pekan mengakibatkan sejumlah wilayah di Kebumen terendam banjir. Seperti juga warga Desa Banjurmukadan, Kecamatan Buluspesantren yang harus kembali mengalami banjir tahun ini.


    Lokasi banjir yang paling parah ada di RW 01 dan RW 03 membuat 80 KK terdampak. Genangan air  mencapai paha orang dewasa dengan ketinggian air 80 cm hingga 1 meter. Banjir diketahui sudah merendam wilayah itu sekitar 6 hari sejak tanggal 11 Desember 2020 lalu.


    Kondisi yang dialami warga Banjurmukadan tak luput mendapat perhatian Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. Rabu (16/12/2020), Arif datang langsung melihat kondisi warganya di Desa Banjurmukadan yang terendam banjir. Arif terlihat datang menengok warga didampini kepala desa, Ryan Sugi Abdi dan Camat Bulupesantren Budhi Suwanto.


    Arif mengatakan, banjir di Desa Banjurmukadan sudah menjadi langganan setiap datang musim penghujan. Meski tak sampai menelan korban jiwa, banjir tentu saja berdampak pada kehidupan warga setempat. Khusunya dari sisi konomi tentu bisa terhenti. Mata pencaharian warga yang sebagian besar adalah petani bisa hilang, karena sawah mereka terendam.


    Wabup Arif menyampaikan apa yang terjadi Desa Banjurmukadan tidak boleh dibiarkan. Harus ada solusi untuk mengatasi. "Ke depan harus fokus pada penyelesaian. Setiap tahun ini terjadi seperti ini. Bayangkan jarak 13 Km dari pusat kota, banjir tiap tahun dibiarkan. Ini harus ada solusi."


    "Jangan sampai banjir yang dirasakan masyarakat bisa sampai satu hari, dua hari, sampai lima hari. Ini harus bisa diatasi,” tegas Arif 


    Arif lantas membeber upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi banjir di Banjurmukadan. Salah satunya, harus dilakukan normalisasi sungai agar air tidak meluap saat hujan. "Jika normalisasi sungai itu bukan merupakan wewenang pemerintah kabupaten, kami sarankan perlu adanya MoU membuka komunikasi dengan Balai Besar," ujar dia.


    Di sisi lain, Arif kembali menekankan pentingnya peta mitigasi bencana di Kabupaten Kebumen. "Pemetaan ini harus baik dan detail. Juga perbaikan sarana dan prasarananya," ujar Arif yang baru saja terpilih sebagai Bupati Kebumen berdasarkan hasil penetapan KPU, dalam Pilkada pada 9 Desember kemarin.


    Namun demikian, yang terpenting saat ini tentu saja penanganan bagi para korban banjir. Tak hanya di Banjurmukadan tetapi wilayah lain yang juga mengalami nasib serupa.


    Bagi para petani yang gagal panen, Arif menyatakan, pihaknya akan menggerakan BUMD untuk memprioritaskan pupuk bersubsidi. Menurutnya pembagian pupuk bersubsidi harus ada skala prioritas, menyasar pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.


    "Apabila terjadi seperti ini pemerintah bisa hadir memberikan subsidi kepada masyarakat. Jadi BUMD ini disamping mencari keuntungan juga harus mencari dana CSR untuk diberikan kepada masyarakat. Kami akan siapkan,” jelas Arif


    Arif pun turut mendesak beberapa dinas dan lembaga terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera datang memberikan bantuan, mengatasi persoalan banjir. Sebab, ia merasakan masyarakat membutuhkan bantuan dari pemerintah, termasuk fasilitas kesehatan, berupa obat-obatan. “Ini harus cepat, harus bisa diatasi. Tidak hanya sembako, kesehatannya pun harus hadir di sini,” ucap Arif yang pada kesempatan itu turut memberikan bantuan sembako untuk para warga.


    Sementara itu, Kepala Desa Banjurmukadan, Ryan Sugi Abdi mengatakan, banjir di wilayahnya bisa sampai satu minggu lebih. Ini akibat luapan Sungai Wirotani yang mengalir di wilayah tersebut.


    "Tahun ini ada 80 KK yang terdampak banjir. Tidak hanya itu sebesar 5 hektar sawah milik warga juga terendam, sehingga mereka tidak bisa bercocok tanam.


    “Pada tahun 2018 kita sebenarnya sudah mengajukan normalisasi sungai Wirotani, tapi sampai saat ini belum terealisasi. Tahun ini kita juga sudah kembali mengajukan adanya normalisasi sungai,” tuturnya.


    Menurutnya, ada beberapa kendala yang terjadi mengapa normalisasi sungai urung dilakukan. Ryan menjelaskan, ada beberapa desa yang warganya masih menolak adanya normalisasi sungai karena menyangkut lahan yang mungkin masih dikelola oleh masyarakat setempat. Ini lah yang menyulitkan adanya normalisasi sungai.


    “Kami berharap normalisasi sungai bisa segera dinormalisasi. Karena di sebelah timur pasar terjadi penyempitan sungai sehingga perlu dilebarkan kembali agar tidak meluap,” harapnya.

    Tak lupa, Ryan mengucapkan terima kasih kepada Arif Sugiyanto yang sudah menyempatkan diri datang ke Desa Banjurmukadan untuk bertemu langsung menyapa warga desa. Kepada Arif, ia juga berharap, pihaknya bisa membantu persoalan banjir di desa ini agar bisa diatasi, tidak lagi terjadi setiap tahun. (fur)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top