• Berita Terkini

    Senin, 28 September 2020

    Jelang Maulid, Gugus Tugas Kebumen Diminta Buat Regulasi


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Tahun Hijriah kini telah memasuki Bulan Safar, dimana sebentar memasuki Robiul Awaal atau Bulan Maulid. Dalam hal ini Gugus Tugas perlu segara membuat regulasi atau petunjuk yang jelas.  Pasalnya pada Bulan Maulid pada umumnya masyarakat muslim akan banyak menggelar peringatan.


    Dalam membuat regulasi atau petunjuk, diharapkan melibatkan tokoh masyarakat, para Kyai pondok pesantren dan para pimpinan ormas keagamaan. 

    Hal ini disampaikan oleh Ketua PCNU Kebumen KH Dawamudin Masdar  saat jumpa pers, di Gedung PCNU Kebumen, Senin (28/9/2020). Jumpa Pers dilaksanakan oleh PCNU, Rabithah al-Ma'ahid al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU), Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU), Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU)  dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU).


    KH Dawamudin Masdar  menyampaikan, regulasi menjadi sangat penting dan ini sifatnya mendesak. Jangan sampai regulasi baru muncul mendekati Bulan Maulid. Sebab biasanya Peringatan Maulid sudah dipersiapankan jauh-jauh hari sebelumnya. “Kalau mepet, biasanya panitia telah dibentuk, persiapan juga telah dilakukan dengan baik,” tuturnya.

    Dalam kesempatan tersebut disampaikan pula, semua pihak baik Gugus Tugas maupun elemen masyarakat harus proaktif secara sinergis dalam menangani wabah corona. Jangan sampai muncul ego sektoral. Koordinasi dan komunikasi juga sangat diperlukan agar masyarakat tidak prejudice (suudzan) kepada langkah-langkah pemerintah. “Di lingkungan instansi pemerintah, protokol kesehatan harus benar-banar diterapkan. Karena akan menjadi model bagi masyarakat. Jangan sampai pelaksanaan protokol kesehatan kendor atau kurang disiplin,” katanya.


    KH Dawam juga menegaskan pentingnya penegakan pendisiplinan protokol kesehatan di tempat-tempat umum. Ini seperti pasar modern, toko-toko, pasar tradisional, alun-alun,  kafe dan kegiatan-kegiatan keagamaan. “Ini agar lebih masif terkoordinasi dengan baik dan tidak pandang bulu,”  terangnya.

    Sementara itu Ketua RMI Kebumen Gus Fachruddin Achmad Nawawi berharap tidak ada lagi klaster penularan virus corona, apalagi yang pada kegiatan keagamaan seperti pesantren, pengajian, yasinan, tahlilan dan lainnya. 


    Pondok pesantren juga diharapkan mengurangi kegiatan dan sebaiknya santri juga dibatasi dalam dijenguk dan keluar masuk pesantren. RMI juga terdapat program Jogo Santri dan Jogo Kyai. “Untuk santri yang sudah positif, wali murid atau orang tua santri tidak perlu merasa khawatir. Semua telah ditangani oleh dokter dengan baik. Sabar dan selalu berdoa,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top