Direktur RS PKU Muhammadiyah Sruweng, dr Hasan Bayuni mengatakan sejak Pandemi Covid-19 merebak di Kabupaten Kebumen, pihaknya banyak menerima pasien untuk memeriksakan kesehatan hingga gejala Covid sampai Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Juga, pasien dalam kondisi lumayan berat seperti pasien dengan gangguan jantung. Repotnya, ada kasus pasien gangguan jantung ini terlambat memeriksakan diri karena takut ke rumah sakit karena pandemi corona.
"Karena itulah RS PKU Muhammadiyah Sruweng berusaha menyajikan pelayanan kesehatan yang insya Allah tetap aman. Kini kami telah menyediakan poliklinik khusus, IGD khusus, Ruang perawatan (bangsal) khusus pasien suspect COVID-19," kata Hasan kepada Ekspres, baru-baru ini.
Ia menjelaskan pelayanan dan ruang khusus juga diatur sejak jalur penanganan pertama pasien datang ke rumah sakit. Jalur itu mulai dari ruang pemeriksaan, ruang tunggu hingga alur menuju ruang perawatan khusus COVID-19 dikonsep terpisah dari pasien reguler (non suspect COVID-19).
Hasan menjelaskan layanan dan fasilitas khusus penangaan pasien covid-19 ini untuk memisahkan masyarakat yang memeriksakan kesehatannya baik rawat jalan, kontrol rutin maupun rawat inap.
"Masyarakat kini tak perlu takut lagi datang ke rumah sakit. Karena menunda memeriksakan diri juga bisa berakibat semakin memburuknya kondisi gangguang kesehatan yang di alami," katanya.
Selain pemisahan ruang pemeriksaan khusus suspect covid-1, proses screening yang ketat juga diteraokan bagi siapa saja yang masuk ke rumah sakit, termasuk pasien dan semua pegawai yang diwajibkan memakai masker, mencuci tangan dan diukur suhu tubuhnya sebagai langkah meminimali penularan. Disamping itu physical distancing, standarisasi APD bagi petugas medis dan proses desinfektanisasi semua area perawatan juga tetap rutin dilaksanakan oleh RS PKU Muhammadiyah Sruweng.
Tak hanya itu, PKU Muhammadiyah Sruweng juga memberlakukan seluruh petugas penanganan di ruangan khusus covid diwajibkan memakai APD lengkap sejak petugas kemananan dan scurity, bagian administrasi hingga perawat dan dokter. Hal itu untuk memastikan keamanan bagi petugas yang berjaga.
"Pasien tak perlu lagi cemas tertular saat memeriksakan kesehatan di rumah sakit kami, setiap ruangan sudah dibersihkan dengan disinfektan secara rutin dan antara ruangan pasiem bisaa dan covid sudah kami pisah jadi aman untuk pasien yang lain," ujarnya.
Tak hanya itu, dokter muda yang juga Ketua PDPM itu mengungkapkan saat ini RS PKU Muhammadiyah Sruweng juga sudah melayani Claim BPJS bagi pasien Covid-19.
"Kita juga sudah melayani pemeriksaan Rapites, sebagai deteksi dini Covid-19," katanya. (Fur)
