Bukan itu saja, yang lebih miris, setidaknya kini telah ditemukan 15 orang dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Meski belum menjalami swab, namun dari rapid test hasilnya reaktif (istilah sebelumnya positif). Selain itu, ke 15 orang tersebut juga mempunyai riwayat dari daerah pendemi corona.
Ketua Gugus Tugas Kebumen H Yazid Mahfudz dalam jumpa pers di Rumah Dinas Bupati menyampaikan, pemerintah telah menyediakan rumah sakit darurat. Ini akan diresmikan Jumat depan. Adapun rumah sakit tersebut menggunakan bangunan Klinik Pengobatan Penyakit Paru BP4/KP3 Kebumen. “Ini untuk menangani yang hasil rapid testnya reaktif. Setelah itu akan dirujuk ke rumah sakit,” tuturnya didampingi Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiarto, Rabu (22/4/2020).
Bupati juga menegaskan selama kepada para Alumni Ijtima Gowa untuk memeriksakan diri ke Puskesmas setempat. Pasalnya beberapa dari Alumni Ijtima Gowa telah dinyatakan positif corona. Setelah memeriksakan diri diharapkan melakukan karantina mandiri dan tidak bersosialisai dulu dengan warga lainnya. “Ini untuk mengantisipasi mewabahnya virus corona,” paparnya.
Sementara itu juru bicacara Gugus Tugas Kebumen Cokro Aminoto menyampaikan hari ini pasien positif covid-19 di Kabupaten Kebumen bertambah tiga orang. Pasien ke 10 berinisial W (34) laki-laki. Pasien ke 11 berinisial SSW (41) perempuan. Sedangkan pasien ke 12 berinisial HB (34) laki-laki. Selain itu ditemukan OTG sebanyak 15 orang. Ini dengan kategori telah mengikuti rapid test dengan hasil reaktif. “Jumlah keseluruhan hingga kini terdapat 12 orang dengan positif corona,” ungkapnya.
Gugus Tugas mengimbau agar seluruh komponen yang ada di masyarakat bersama terus melakukan upaya percepatan penanganan covid-19 di Kebumen. Untuk itu, harus sering mencuci tangan pakai sabun di air mengali. Tetap tinggal di rumah, dengan menjaga jarak aman ketika berkomunikasi.
Tidak melakukan kegiatan kumpul-kumpul dengan orang banyak. Jika harus keluar rumah, untuk mengenakan masker. Tetap tenang dan tidak panik dan senantiasa berdoa. “Di pagi hari agar membuka pintu dan jendela serta tidak menggunakan AC ruangan. Ini agar di dalam ruangan ada pergantian udara dan tidak lembab . Selain itu bagi pemudik untuk lapor RT/RW setempat dan melakukan karantina diri, karena berisiko membawa Covid-19 meskipun tidak sakit,” ucapnya. (mam)
