• Berita Terkini

    Kamis, 28 November 2019

    Ada Penolakan Warga, Pemkab Kebumen Himbau MTA Pindahkan Lokasi Kajian

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Adanya penolakan kegiatan Kajian Majelis Tafsir Al Quran (MTA) di Kecamatan Adimulyo disikapi serius oleh para pemangku kebijakan Kebumen. Sedikitnya ada 10 pemangku kebijakan di Kebumen melaksanakan himbauan bersama terkait dengan hal tersebut.

    Ini terdiri dari Bupati Kebumen H Yazid Mahfud, Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH, Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan MSI MH MKn, Dandim 0709/Kebumen Letkkol Inf Zamril Philiang dan Kepala Kejaksaan Negeri Kebumen Erry Pudyanto Marwantono SH MH.

    Selain itu yakni Ketua Pengadilan Kebumen Sapto Supriyono SH MH, Kepala Kemenag Kebumen H Panut SPd MM, Ketua MUI Kebumen KH Nur Sodiq, Ketua FKUB Kebumen KH Nasirudin SAg MPdI dan Ketua DPRD Kebumen H Sarimun SSy.

    Dalam Himbauan tertanggal 25 November 2019 tersebut disampaikan mencermati perkembangan kondisi keamanan dan ketertiban di Kebumen khususnya Desa Meles Kecamatan Adimulyo dan dengan mempertimbangkan beberapa hal dihimbau pelaksanaan Kajian MTA dilakukan di Yayasan MTA Perwakilan Kebumen. Ini sampai masyarakat menerima keberadaan MTA.

    Adapun hal-hal yang menjadi pertimbangan yakni proses mediasi dan musyawarah telah dilaksanakan beberapa kali. Selain itu juga mempertimbangkan hasil musyawarah yang telah dilakukan di Rumah Dinas Wakil Bupati Kebumen. Proses pendekatan yang terus dilaksanakan oleh aparatur Pemerintah Kebumen, Polres, Kodim, Kemenag, MUI serta pihak lain yang berbeda pendapat baik itu masyarakat maupun Yayasan MTA.

    Pertimbangan lainnya yakni faktor keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat yang semula aman, tertib dan damai serta terciptanya kebersamaan dan kerukunan antara masyarakat yang berubah menjadi tidak kondusif pasca kedatangan MTA di Kebumen khususnya Adimulyo.

    Selain mengimbau agar kajian dilaksanakan di Pusat MTA Perwakilan Kebumen, dihimbau pula agar Yayasan MTA Perwakilan Kebumen berkewajiban melaksanakan pendekatan dan sosialisasi kepada Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Kecamatan Adimulyo. Ini sampai dengan masyarakat bisa memahami dan menerima keberadaan MTA.

    Himbauan juga diberikan kepada masyarakat untuk tetap menjaga situasi dan kondisi kamtibmas di wilayah. Ini dengan tidak melaksanakan aksi-aksi anarkis dan perbuatan yang melanggar hukum. Yayasan MTA dan masyarakat dihimbau untuk tidak terprovokasi terhadap adanya berita-berita yang tidak jelas kebenarannya (Hoax) dan menginformasikan kepada aparatur apabila mendengar dan menerima informasi-informasi yang tidak bisa dibertanggungjawabkan.

    Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz, Rabu (27/11) menegaskan, himbauan disampaikan murni mempertimbangkan kondusifitas masyarakat. Diharapkan suasana masyarakat dapat kondusif. “Ini murni demi kondusifitas masyarakat,” ucapnya.
    Sementara itu hingga berita ini diterbitkan wartawan koran ini, belum berhasil mengubungi pihak MTA untuk konfirmasi. Sektetaris MTA Warisin belum merespon saat wartawan mencoba mengubungi via phone.
    Seperti diberitakan, warga Desa Meles Kecamatan Adimulyo menolak keberadaan ormas MTA yang akan menggelar pengajian pada Kamis (7/11) kemarin. Sebagai bentuk penolakan, warga menggelar unjuk rasa dan meminta MTA tak melakukan kegiatan di wilayah mereka.

    Selain itu, warga mengancam bakal kembali menggelar aksi penolakan yang lebih besar bila MTA masih melakukan aktivitas di wilayah tersebut. Catatan koran ini, penolakan warga terhadap keberadaan MTA bukan kali pertama. Sebelumnya, warga Adikarto dan Sidomukti di Kecamatan Adimulyo juga melakukan penolakan. Persoalan itu lantas dibawa kepada Bupati Kebumen. Dalam setiap aksi warga, selalu dikawal petugas baik Polri, TNI maupun Satpol PP. (mam/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top