• Berita Terkini

    Selasa, 09 Juli 2019

    Tamplek Masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik

    istimewa
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Taman Proklim Lebah Klenceng (Tamplek) Kebumen masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019. Selain itu Tamplek di Kebumen yang masuk dalam Top 99 yakni Sakina Peling. Dalam hal ini dua terbaik di Kebumen tersebut akan berkompetisi untuk menuju Top 45 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019.

    Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik  di Lingkungan Kementruan/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD tahun 2019 ini dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik (Kemen PANRB) Indonesia. Tim dari Kebumen akan melaksanakan presentasi di Kemen PANRB pada, Rabu (10/7/2019).

    Ketua Kelompok Tani Hutan Klanceng Barokah Kalipoh Muhammad Fatikhul Umam menyampaikan terpilihnya Templek masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik merupakan sebuah berkah. Hal ini berkat usaha dan kekompakan semua anggota. “Semoga inovasi yang kami lakukan mampu di replikasi di tempat lain. Serta menjadi inspirasi untuk lahirnya inovasi dan kreatifitas positif diberbagai daerah di Indonesia,” tuturnya, Senin (8/7).

    Dijelaskanya, banyak sekali inovasi yang musti dilaksanakan. Ini untuk meningatkan kreatifitas masyarakat. Semua hal jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh pasti akan menunai hasil yang baik. “Teruslah berinovasi yang bermanfaat untuk masyarakat,” jelasnya.

    Kepala Dinas Perkim LH Kebumen Edi Rianto menyambut baik dua inovator tersebut. Pihaknya menegaskan program ini menunjukkan kerja sama yang baik. Selain itu juga wujud dari gotong royong yang dapat mewujudkan tujuan bersama. Adanya pemanfaatan hutan untuk peningkatan ekonomi non kayu merupakan inovasi yang sangat baik. Ini juga hal yang sangat penting dalam menjaga kelestarian hutan. “Sehingga dengan kerja sama dan kesadaran bersama maka penebangan pohon dapat dirubah menjadi ayo menanam,” ungkapnya.

    Edi Riyanto berharap hal ini dapat menjadi penyemangat bagi masyarakat pada umumnya untuk terus berinovasi. Program ini dapat dikembangkan di wilayah lain dengan kearifan lokal. Ini tentunya dengan menyesuaikan kondisi setempat. “Kalau program ini dapat terus di kembangkan dan diikuti, nantinya Kebumen dapat menjadi ijo royo royo,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top